Radar Sriwijaya – Pihak keluarga dari Eka (24), dari Magelang datang ke Polres Boyolali. Mereka pun bertemu dengan tersangka pembunuhan disertai pemerkosaan terhadap kasir toko bangunan di Boyolali itu.
Mereka ingin tersangka nantinya dihukum yang setimpal atas perbuatannya tersebut, yaitu dihukum mati. Mereka menilai, perbuatan tersangka terhadap korban sangat keji. Apalagi korban adalah orang baik.
“Hutang nyawa dibayar dengan nyawa,” kata Agus Trimo (42), sepupu korban, kepada para wartawan di Mapolres Boyolali, Selasa (4/12/2018).
Dikemukakan Agus, perbuatan tersangka membunuh korban telah membuat keluarga kehilangan salah satu anggota keluarganya dan mengalami kesedihan mendalam. Agus yang tinggal berdekatan dengan rumah korban di Dukuh Ngadigunung, Desa/Kecamatan Windusari, Magelang itu mengenal baik korban.
kehadiran Agus dan Ahmad datang ke Mapolres Boyolali bersama 5 orang. Keperluannya antara lain untuk mengambil barang-barang milik korban yang sudah tidak diperlukan lagi untuk penyedidikan polisi.
Menurutnya, korban yang lulusan Universitas Sains Alquran (Unsiq) Wonosobo itu semasa hidupnya merupakan sosok penyayang dan supel. Orangnya juga jujur, sehingga tidak pernah berprasangka orang akan berbuat jahat terhadapnya.
Menurutnya ketika korban diajak tersangka pergi untuk membicarakan masalah utang-piutang tersebut, dia yakin korban juga tidak curiga.
“Eka orang baik, jadi ketika dia meninggal dengan cara dibunuh, kami tidak bisa menerima begitu saja,” ucap Agus.
Hal senada dikatakan Ahmad Abdul Khadik (22), sepupu korban lainnya. Dia meminta tersangka dihukum mati. “Harus dihukum mati,” ujarnya.
Dia geram dengan tersangka. Apalagi, saat di kamar mayat RSUD Pandan Arang, Boyolali dia sempat bertemu dengan remaja asal Dukuh Waru, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali itu. Di tempat tersebut, tersangka seolah-olah ikut bersimpati. Bahkan, tersangka memberikan nasehat kepada keluarga korban agar bersabar.
“Saya sempat ditepuk-tepuk punggung saya oleh tersangka sambil menyuruh saya bersabar. Ini yang membuat saya sangat geram,” imbuh dia.
Keluarga korban pun menyatakan akan mengawal proses hukum tersangka tersebut hingga tuntas dan memenuhi rasa
Mereka juga sempat diperlihatkan sosok tersangka di sel tahanan Mapolres Boyolali. Saat bertemu itu, mereka sempat meluapkan kekesalan dan kemarahannya.
Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Willy Budiyanto, menyatakan tersangka saat ini masih dalam penyidikan. Pihaknya juga masih memintai keterangan saksi-saksi dalam kasus ini. (man)