Kadinkes OKI Bagikan Obat Cacing Untuk Murid SD Negeri Beti Jaya

Radar Sriwijaya (OKI)  – 198 orang pelajar SD Negeri Beti Jaya yang berada di Desa Kijang Ulu Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menerima pembagian obat cacing gratis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) OKI bersama Puskesmas Celikah, Senin (1/4/2019).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI HM Lubis, SKm.,M.Kes mengatakan, pemberian obat cacing kepada para anak peserta didik di SD Negeri Beti Jaya ini menjadi awal pelaksanaan pemberian obat massal pencegahan (POMP) cacingan tingkat Kabupaten OKI.

“Pelaksanaan POMP kecacingan 2019 dengan sasaran anak usia 1 hingga 12 tahun ini, kita launching perdana di SD Negeri Beti Jaya untuk mencegah anak peserta didik dari penyakit cacingan dan akan berlanjut ke sekolah – sekolah lainnya. Karena penyakit cacingan masih menjadi persoalan serius,”  ungkap dia.

Meski kedengarannya lazim dialami oleh setiap anak, namun penyakit tersebut berdampak luar biasa. Masih kata dia, tidak hanya menurunkan produktifitas penderita, cacingan juga menyebabkan kejadian malnutrisi, kurang gizi, anemia yang dampak terburuk menurunnya kualitas generasi penerus bangsa.

“Pravalensi cacingan di Indonesia umumnya masih tinggi, terutama golongan penduduk kurang mampu dengan sanitasi yang buruk. Secara nasional pravalensi cacingan sebesar 28,1 persen. Berdasarkan data pravalensi itu, pemberian obat massal pencegahan (POMP) kecacingan perlu digalakkan,” ujar dia.

Hal ini sesuai dengan Permenkes Nomor 15 Tahun 2017 tentang penanggulangan cacingan dengan memutus mata rantai. Kata dia lagi, makanya setiap daerah kabupaten atau kota diharapkan ikut serta dalam pemberian obat massal pencegahan cacingan kepada para penduduk sasaran.

“Pemberian obat cacing kepada para anak peserta didik, rencananya dilaksanakan secara terintegrasi, seperti pemberian vitamin A di posyandu dan kegiatan terkait UKS di taman kanak-kanak, PAUD, sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah,” tandas dia

POMP cacingan dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan April dan Oktober untuk daerah kabupaten/kota dengan pravalensi tertinggi lebih dari 50 persen. Lanjut dia, dan satu kali dalam satu tahun untuk daerah pravalensi sedang 20 – 50 persen secara terus menerus selama lima tahun sampai tercapai reduksi cacingan.

“Namun yang perlu kita pahami kegiatan POMP cacingan juga harus diikuti dengan kegiatan penyuluhan tentang hidup bersih dan memperbaiki sanitasi di lingkungan tempat tinggal kita. Artinya, untuk mencegah anak dari kecacingan perlu ditingkatkan PHBS dan cuci tangan sebelum makan dan sesudah,” tandasnya.

Sementara itu, Pimpinan Puskesmas Celikah Susmiyati, SKm.,M Kes yang turut ikut ambil bagian dalam launching pelaksanaan POMP kecacingan 2019 di SD Negeri Beti Jaya mengungkapkan, POMP kecacingan yang mulai dilaksanakan ini merupakan tahun kedua putaran pertama.

“Pembagian obat cacing dengan sasaran usia 1 hingga 12 tahun ini, dilaksanakan 2 kali dalam 1 tahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Namun yang paling penting juga perlu ditingkatkan pola hidup bersih sehat (PHBS), salah satunya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah,” pungkas dia.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *