BATURAJA- Memasuki tahun ajaran baru bagi diharapkan tidak menjadi alasan bagi para orang tua terutama yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk terlambat atau tidak masuk kantor sama sekali.
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPPD) Ogan Komering Ulu (OKU) tidak memberikan dispensasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) OKU datang terlambat, apalagi tidak masuk kerja dengan alasan mengantar dan menunggu anaknya dihari perdana masuk sekolah ini.
“Tidak ada instruksi dari Kemenpan RB ataupun Bupati OKU untuk memberikan keringanan bagi para ASN untuk datang terlambat dengan alasan mengantar anak sekolah, artinya harus masuk kerja seperti biasa sesuai ketentuan.” Kata Sekretaris BKPPD OKU, Burhanudin Lubis kepada wartawan, Senin (12/7/2017).
Burhanudin Lubis mengatakan, jika hingga saat ini tidak ada instruksi dari Kemenpan RB ataupun Bupati OKU untuk memberikan keringanan bagi para ASN untuk datang terlambat dengan alasan mengantar anak sekolah. Dirinya menghimbau kepada para ASN OKU untuk tetap mesuk kerja seperti biasa pada pukul 07.30 WIB, tidak ada kata terlambat atau tidak masuk. Bagi yang memiliki anak yang baru masuk sekolah menjadi teknis para ASN itu sendiri.
“Kita himbau jangan sampai datang terlambat untuk para ASN dengan alasan mengantar anaknya sekolah, karena tidak ada instruksi untuk itu, jadi silakan datang seperti biasa,” pintanya.
Pantauan di lapangan dihari pertama masuk sekolah, puluhan orang tua dan wali murid sekolah dasar (SD) di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terlihat ramai mengantar anak mereka, Senin (17/7).
Misalnya terpantau dilapangan, suana jalan A Yani, simpang tiga Ramayana terlihat berbeda dari biasanya. Arus lalulintas terlihat macet. Kendaraanpun merayap saat melintas. Hal ini dampak dari menyempitnya jalan. Para orang tua atau wali murid yang mengantar anak mereka ke beberapa sekolah di kawasan tersebut memarkirkan kendaraan mereka di bibir jalan.
Dikawasan tersebut terdapat sekitar 4 sekolah. Yakni SD Negeri 1, SD N 4, SD N 11 dan beberapa SD lainya. Berbagai aktifitas terlihat. Ada yang mengantar sampai ke dalam pagar sekolah ada juga yang mengantar sebatas luar pagar saja. Bukan hanya itu, ada juga dari sebagian pelajar ini sebelum masuk ke dalam kelas mampir sejenak di depan pagar sekolah untuk melihat-lihat dan membeli mainan.(mas)