** 2 Beradik cacat dan lumpuh.
KAYUAGUNG – Sungguh miris melihat kondisi Marlina (29) dan Senin (21), warga dusun 6 Desa Awal Terusan Kecamatan SP Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan tersebut hanya bisa terbaring dengan kondisi yang sangat memprihatinkan karena menderita kelumpuhan. Jangankan untuk bergerak atau melakukan aktivitas lain, untuk makan saja keduanya harus disuapi oleh orang tuanya.
Entah apa yang menjadi penyebab keduanya mengalami kelumpuhan, namun yang jelas putra putri pasangan Hamdi (55) dan Kasrik (50) ini terlihat sudah menderita hingga bertahun-tahun lalu ditambah lagi kondisi kehidupan yang tidak layak tinggal dipinggir sawah semakin membuat keduanya kian menderita.
Kondisi kedua warga ini menjadi perhatian banyak masyarakat setelah photo-photo keduanya diupload melalui sosial media facebook oleh salah seorang pemilik akun Junaidi Bidin.
Akun tersebut memposting photo-photo keduanya tengah berbaring didalam sebuah gubuk yang beratap nipah dan berdinding papan. Terlihat tubuh keduanya hanya tinggal kulit pembalut tulang dan bebaring dilantai beralaskan kasur tipis yang sudah usang.
Dijelaskannya, Orang tua anak tersebut kerja serabutan kadang pergi kesawah mencari belut,cari ikan, cari kodok, ambil upahan panjat kelapa dan lainnya.
Beragam komentar langsung bermunculan menanggapi photo-photo tersebut, rata-rata menyatakan kaget dan terenyuh dengan kondisi keduanya, tidak sedikit pula yang menghardik pemerintah yang dituding tidak peka dengan kondisi tersebut.
Seperti yang ditulis oleh pemilik akun bernama khairul fansuri, menurutnya hal ini terjadi karena ketidakpekaan pemerintah.
“Apa kah kepala Desa . pak camat dan Bupati nya tidak tau dengan masyarakat nya yang membutuh kan bantuan .atau kah .semua nya sudah buta.” tulisnya.
Komentar serupa juga dituliskan pemilik akun bernama siti holijah yang menuliskan komentar agar hal ini segera dilaporkan. Ada juga yang berkomentar agar di upload nomor rekening tabungan untuk membantu keluarga Hamidi, sehingga jika ada bantuan dapat dikirimkan melalui rekening bank tersebut.
“Hari gini masih ada masyarakat yg tidak tak tersentu kesehatannya pak kades tolong dong lapor kedinas kesehatan jangan didiamkan saya kan ada bidan desa ada puskesmas.” tulisnya.
Keprihatinan ini juga mendapatkan tanggapan dari pemilik akun Juni Alpansuri yang menuliskan komentarnya bahwa tidak perlu menyalahkan pihak lain terhadap kondisi tersebut. selain itu dirinya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat termasuk juga pekerja sosial masyarakat, dimana pemerintah sudah mengupayakan bantuan namun memang belum mencukupi.
“Kita prihatin dgn kehidupan keluarga Bpk Hamdi dan Ibu Kasrik, penderitaan dan kondisi ekonomi keluarga ini masih belum layak, sy pribadi sdh koordinasi sama dinsos dan rekan2 pekerja sosial di OKI, ternyata keluarga ini sdh menerima berbagai bantuan dari pemerintah termasuk BLT dan juga Bedah Rumah layak huni dll.
Tapi bantuan terbatas itu tidak mencukupi kebutuhan keluarga ini, mgk inilah saatnya kita untuk saling peduli sesama kita daripada kita saling menyalahkan tp kita tidak berbuat.. Mari salurkan bantuan semampu kita kepada keluarga ini utk sedikit mengurangi penderitaan dan membantu ekonomi keluarga ini.” tulisnya.
hal senada dituliskan pemilik akun Rezi Meri yusuf yang menyatakan bahwa kedua korban penyakit polio tersebut selama ini sudah dibantu pemerintah pusat Rp. 300 ribu perbulan serta bantuan rumah tidak layak huni.
Sementara itu dalam beberapa photo terlihat juga pemerintah kecamatan SP Padang OKI juga telah mengunjungi kediaman korban yang menderita kelumpuhan dan memberikan bantuan.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten OKI Ir Ifna Nurlela belum berhasil dikonfirmasi terkait adanya warga yang menderita kelumpuhan di desa awal terusan kecamatan SP Padang OKI, Ponsel yang biaasa digunakan dalam keadaan tidak aktif.
Demikian juga Camat SP Padang Herliansyah Hilaludin saat dihubungi via whatsap tidak memberikan balasan. (den)