Termuda Bukan Berarti Tak Tau Apa apa

Radar Sriwijaya (OKI) ,- Para anggota DPRD OKI periode 2019 – 2024 sudah resmi mulai melaksankan tugasnya setelah melakukan pengucapan sumpah janji dalam sidang paripurna yang digelar, rabu (18/9/2019).

Dari 45 orang anggota DPRD OKI tersebut terdapat beberapa anggota dewan yang umurnya terbilang masih sangat muda. Salah satunya adalah sosok Bayu Afriansach, anggota DPRD OKI termuda di periode ini.

Bayu yang merupakan alumni program studi Ilmu Politik Universitas Diponegoro saat ini masih berusia sangat muda yaitu 23 tahun. Banyak yang tak menyangka kader Partai Demokrat ini akan menduduki salah satu kursi parlemen OKI setelah meraih suara cukup banyak di daerah pemilihannya, Dapil 2 OKI.

Dibincangi tak lama setelah pelantikan DPRD OKI, Bayu menuturkan bahwa terjun ke dunia politik adalah pilihannya sendiri. Menurutnya, dengan menjadi anggota dewan dirinya dapat langsung menyapa dan bersentuhan dengan rakyat.

Ditambah lagi dukungan dari orangtua membuat dirinya semakin yakin untuk terjun ke dunia politik.
“Alhamdulillah orangtua mendukung, selain itu berkat dukungan dan pilihan dari masyarakat bisa duduk jadi anggota DPRD di OKI,” katanya.

Jika dilihat dari usia, anak dari salah seorang pejabat eksekutif di OKI ini memang masih cukup muda untuk duduk di kursi dewan. Namun menurutnya, apapun yang bisa ia lakukan untuk rakyat siap untuk diperbuat, selain itu pengalaman yang dimiliki serta dukungan yang ada termasuk pengalaman di bangku kuliah sudah cukup menjadi landasan dalam melaksanakan tugasnya.

“Usia muda bukan berarti tidak tahu apa-apa dan tidak tahu berpolitik,” ujar pria yang lahir 13 April 1996 yang lalu ini.

Sang Ayah, Herry Susanto ditemui ditempat yang sama mengungkapkan bahwa dirinya menyerahkan kepada sang anak untuk memilih jalannya.

“Jadi tidak harus mengikuti jalur ayah di eksekutif. Yang penting apa yang bisa diperbuat untuk rakyat, lakukan,” ujarnya.

Meskipun demikian dirinya tetap berpesan kepada Bayu agar tetap menjaga dan menjunjung tinggi amanat dari rakyat dan jangan menyakiti rakyat.

“Jangan sakiti rakyat. Begini, ketika rakyatmu tertawa tanyakan apa yang didapat, kalau menangis tanyakan luka apa yang diderita,” tandasnya.(den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *