photo : Wawako Prabumulih H Andriansyah Fikri SH (ist)
Radar Sriwijaya (Pbm),– Langkah wakil walikota prabumulih H Andriansyah Fikri SH yang dengan terbuka mengumumkan istrinya Reni Indayani (42) dinyatakan positif covid 19 merupakan suatu sikap yang patut untuk diapresiasi.
Sikap dengan penuh kesadaran seperti inilah yang dibutuhkan bagi setiap warga terutama bagi yang baru saja pergi dari daerah pendemi atau saat menjadi ODP atau yang lainnya.
Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Coronavirus Disease (Covid-19) Sumatera Selatan menyatakan ada tambahan satu pasien baru yang positif terpapar Covid-19. Di mana pasien dengan nomor kasus 18 tersebut, seorang perempuan berusia 42 tahun berdomisili di Kota Prabumulih.
Namun sama seperti konferensi pers sebelum-sebelumnya, Gugus Tugas sama sekali tidak menyebutkan identitas pasien positif tersebut.
“Pasien positif (covid-19) itu isteri saya, rencananya sih besok Senin (13/04), saya mau menggelar jumpa pers (mengumumkan isteri positif Covid), tapi karena sudah ditelepon hari ini ya sama saja,” ujar Fikri sebagaimana dilansir palpos.id ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, minggu (12/4).
Lebih lanjut Fikri menuturkan, terungkapnya isterinya positif Covid-19 bermula ketika isterinya tersebut mendatangi salah satu rumah sakit swasta di Palembang untuk memeriksa bekas operasinya.
“Beliau ini pasca operasi kemarin, masih ada yang harus diperiksa jadi karena mau buka ke Jakarta terlalu jauh dan riskan jadi disini bisa buka di Siloam,” tuturnya.
Namun karena berdomisili di Kota Prabumulih sambung Fikri, isterinya diminta untuk menjalani tes swab terlebih dahulu di Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.
“Kita yakin bae karena waktu rapid tes negatif galo kita, kitakan rapid tes galokan sudah rapi tes kita yakin bae. Jadi waktu orang siloam minta diswab ayuknya bersedia diswab dan ternyata hasilmnya positif,” ucapnya sembari mengatakan tes swab dilakukan hari Jumat (10/04).
Masih kata Wawako, pasca dinyatakan positif isterinya termasuk dirinya serta anggota keluarga lainnya langsung melakukan isolasi mandiri.
“Jadi waktu positif langsung dikarantina, kami juga isolasi mandiri di rumah wong rumah di Palembang,” kata Fikri.
Fikri mengatakan, isterinya menjalani isolasi di Palembang lantaran masih harus konsultasi dengan dokter.
“Wong rumah di Palembang, dia dalam pengawasan dokter di Palembang. Dio mandiri juga cuma dalam pengawasan dokter, dia lima kali sehari video call dengan dokter Siloam dan ada alat-alat (medis) yang dititipkan sama wong rumah jadi bisa tahu perkembangan wong rumah, kebetulan wong rumah wong kesehatan jadi paham juga dengan alat-alat itukan,” tuturnya.
Lebih lanjut orang nomor dua di Kota Prabumulih ini mengimbau, kepada masyarakat untuk tidak menghakimi pasien positif covid dengan hal-hal yang tidak bagus yang pada ujungnya membuat pasien menjadi tertekan, takut dan malu sehingga bisa membuat tidak mau melakukan pemeriksaan dan tidak mengakui statusnya yang pada ujungnya penyebarannya semakin meluas.(sep/wan)