KAYUAGUNG – Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan sangat rentan atau beresiko tinggi terinfeksi filariasis (penyakit Kaki Gajah,red). Hal ini mengingat Luasnya wilayah OKI yang mencapai 19.023,47 ha dengan bentangan wilayah 75% berupa rawa-rawa.
Oleh karena itu, pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan OKI mendukung program nasional, yaitu Eliminasi Filariasis, agar masyarakat terbebas dari penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan HM Lubis S.Km M.Kes mengungkapkan Filariasis merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh cacing Filaria dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Penyakit kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, dan perlu mendapat perhatian bersama.
“Karena serangan penyakit ini dapat menimbulkan cacat permanen pada organ-organ tubuh manusia,” ujar Lubis saat menggelar rapat koordinasi Pencegahan (POMP) Filariasis tingkat Kabupaten, di aula Dinas Kesehatan Rabu (26/7).
Lanjut dia, tahun ini merupakan tahun terakhir dari rangkaian 5 tahun pelaksanaa program POMP. Kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran penduduk yaitu umur 2 tahun sampai dengan 75 tahun yang tidak sedang menderita sakit berat serta tidak sedang hamil.
“Target kita minimal 85% dari sasaran penduduk diOKI diharapkan mendapatkan serta meminum obat filariasis yang akan dibagikan secara gratis,” tegasnya.
Sementara berdasarkan Data Cakupan POPM Tahun 2016. Total Cakupan Epidemiologi Kabupaten OKI sebesar 94 persen dari 29 Puskesmas Yang ada dikabupaten Ogan Komering Ilir.
Ada 3 Puskesmas telah mencapai cakupan tertinggi yakni Puskesmas P.Panggang IV Kecamatan Mesuji Raya dari Jumlah Total Penduduk sasaran Sebanyak 20.323 Orang , jumlah Yang Minum Obat Sebanyak 18 231 Orang Atau Cakupan Epidemiologi 98 persen.
Puskesmas Air Sugihan 27 Kecamatan Air Sugihan dari jumlah Total Penduduk Sasaran sebanyak 20 793 Orang Jumlah yang minum Obat sebanyak 20 244 Orang atau Cakupan Epidemiologi 97 persen.
Lalu Puskesmas Jejawi dan Jumlah Penduduk sasaran sebanyak 13 986 Orang. Jumlah yang minum obat sebanyak 11.801 Orang atau Total Cakupan Epidemiologi sebesar 95 persen.
“Peningkatan cakupan puskesmas tersebut berkat kerja sama dan dukungan Lintas Sektor terkait terutama Pihak Kecamatan yang teteh membantu terlaksananya Kegiatan POPM ini sehingga berjalan dengan lancar,” tukasnya.
Pada rapat Koordinasi tersebut diundang dari instansi terkait, Camat dan pimpinan puskesmas.(den)