Radar Sriwijaya (PLG),- Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya mengatakan bahwa perempuan adalah pihak yang paling rentan terpapar paham terorisme dan radikalisme.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan salah satunya melalui edukasi dan diskusi yang dapat dilakukan melalui kegiatan bertema “Perempuan Agen Perdamaian”.
Hal tersebut diungkapkan olehnya saat membuka kegiatan pelibatan perempuan sebagai agen perdamaian dalam pencegahan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Provinsi Sumsel.
“lbu-ibu dari organisasi di tingkat provinsi dan daerah diundang dalam kegiatan ini untuk menjadi agen motor, pelopor, dalam pencegahan antisipasi terorisme dan radikalisme di Sumsel,“ungkapnya.
MY mengatakan terorisme dapat mempengaruhi kedamaian dalam berbagai aspek. Dan peran perempua penting untuk memberikan wawasan kepada anak-anak agar tidak terlibat hal tersebut.
“Harapan saya acara serupa juga dapat dilaksanakan hingga tingkat kab/kota dan juga diberikan pemahaman keagamaan. Saya harap kegiatan ini dapat menghasilkan perempuan yang menjadi agen perdamaian di Sumsel,” tutupnya.
Ketua FKPT Sumsel, Dr Periansya, SE, MM mengatakan mayoritas perempuan mudah terpengaruh paham radikalisme dan terorisme dari orang terdekatnya dan juga melalui media sosial. Dan Kearifan lokal efektif menangkal menyebar radikal dan terorisme. Dan sebagai kontrol sosial yang dapat ditanamkan dan diterapkan sejak dini bagi masyarakat.
la mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan di 32 provinsi di Indonesia dan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada perempuan untuk menjadi agen perdamaian pencegahan radikalisme dan terorisme dan dihadiri 100 orang peserta yang berasal dari akademisi, lurah, tokoh perempuan di kota palembang dan pejabat terkait.
Turut hadir Kepala Kesbangpol Sumsel, H Bakhnir Rasyid SE MM MSi, Plt Kepala DPPPA Provinsi Sumsel, Fitriana.(kominfosumsel)