Radar Sriwijaya (OKI),- Nelayan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mendapat bantuan paket mesin perahu konversi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten OKI, Irawan mengungkapkan, pada tahap ini sebanyak 1.707 nelayan dari lima kecamatan di Kabupaten OKI yang akan mendapatkan bantuan. “Kecamatan Kayuagung 491 paket, SP Padang 433 paket, Jejawi 404 paket, Pampangan 278 , Pedamaran 101 paket,” ungkapnya saat penyerahan bantuan secara simbolis kepada nelayan, Selasa (20/10).
Dijelaskannya, mesin konversi ini akan menjadikan nelayan lebih hemat biaya operasional hingga 50 persen. Dengan begitu menurutnya, penghasilan para nelayan akan lebih maksimal yang diharapkan lebih mensejahterakan masyarakat di Kabupaten OKI.
“Kepada nelayan yang terpilih, kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin karena lebih menghemat 50 persen sehingga biaya operasional bisa lebih berkurang,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Irawan, ribuan paket bantuan mesin ini akan disalurkan secara bertahap kepada nelayan. “Ini akan kita bagikan secara bertahap mulai 21 Oktober hingga 19 November nanti, dibagikan secara bertahap mengingat saat ini masih dalam pandemi jadi kita bagikan juga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Perhari 50-60 nelayan yang bisa dilayani,” katanya.
Masih kata Irawan, selain menghemat biaya operasional, perawatan mesin konversi yang bernilai sekitar Rp 8 juta ini juga tidak terlalu sulit.
Sementara itu, Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, H M Dja’far Shodiq menambahkan, Pemkab OKI akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para warganya. Untuk itu, dia berharap bantuan ini betul-betul bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para nelayan.
Bahkan, dia berharap agar sekitar 12 ribu nelayan yang terdata mendapatkan bantuan yang sama. “Dengan bantuan ini mungkin belum mencukupi secara keseluruhan, tapi bantuan ini akan sangat tepat sekali. Manfaatkan bantuan sebaik-baiknya, ujar Shodiq.
Ajukan Penambahan Kuota Gas
Pemberian bantuan mesin perahu konversi ke BBG ini bertepatan dengan munculnya keluhan dari masyarakat terkait kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram. Mengantisipasi hal ini, Shodiq menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk minta tambahan kuota gas sehingga pemanfaatan mesin ini dapat optimal.
“Antisipasi kesulitan gas. Kita minta tambahan kuotanya, sudah diajukan juga ke pusat nanti akan dapat tambahan, mudah-mudahan ini bisa cepat,” tandasnya.(den)
Suami saya jg nelayan yg mempunyai perahu yg beralatkan mesin bahan bakar minyak,tapi kami tdk dpt bantuan tsb di karenakan kami tidak ikut pengusulan yg di sebabkan kami tidak tau tentang berita pengusulan, malah orang yg dpt bantuan mesin ketek gas tsb bkn nelayan dan tidak mempunyai perahu