** Elektabilitas H Iskandar SE yang tertinggi.
KAYUAGUNG – Mendekati pelaksanaan pilkada OKI juni 2018 mendatang, sejumlah cara dilakukan oleh kelompok tertentu untuk mempengaruhi persepsi publik salah satunya adalah mempublish hasil survey masing-masing kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati OKI.
Seperti halnya saat ini, sejumlah hasil survey beredar luas dimasyarakat melalui sossial media seperti facebook dan tweeter serta whatsapp di Kabupaten OKI, namun sayangnya hasil survey tersebut sengaja ditutup nama lembaga yang melakukan survey dan waktu pengambilan sample.
Tidak diketahui darimana asal survey tersebut. diduga survey tersebut berasal dari hasil survey para kandidat maupun partai politik untuk mengukur masing-masing kekuatan pada calon dalam pilkada OKI 27 juni 2018 mendatang.
Setidaknya ada dua hasil survey yang beredar luas dimasyarakat, namun uniknya kedua hasil survey tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan bagi sejumlah kandidat. Akan tetapi keduanya menempatkan H Iskandar SE berada diperingkat tertinggi diatas 40 persen. Bahkan survey yang dirilis paling update yakni tanggal 21 agustus 2017.
Seperti halnya hasil survey yang pertama menempatkan H Iskandar SE berada di posisi sekitar 40 persen, disusul yusuf mekki 28 persen, selanjutnya H Azhari 18 persen Abdiyanto 12 persen.
Sedangkan hasil survey yang kedua menempatkan H Iskandar SE di posisi 41 persen, merahasiakan pilihan 20.2 persen, selanjutnya Abdiyanto 15.0 persen, lalu Yusuf Mekki 5,5 persen, M Rifai 4,1. H Azhari Efendi 4.1 persen dan muchendi 3.6 persen.
Sementara kandidat lainnya seperti Solahuddin Djakfar, Subhan Ismail, Made Indrawan dan yang lainnya hanya 0-1 persen.
Beredarnya hasil survey tersebut jelas menjadi perbincangan ditingkat masyarakat. Sejumlah masyarakat mengatakan bahwa hasil survey adalah pesanan dari kandidat tertentu untuk mendongkrak elektabilitas.
“Saya rasa itu hanya untuk menggiring opini saja pak.” kata Agus warga Kayuagung.
Hal senada diungkapkan Iwan salah seorang warga Kayuagung, menurutnya, bisa jadi hasil survey tersebut memang dari salah satu lembaga survey yang melakukannya, hanya saja apakah dilakukan secara obyektif atau ada upaya untuk mendongkrak elektabilitas calon tertentu.
“Survey itu hanya gambaran saja dan untuk mendongkrak elektabilitas saja pak, padahal itu belum tentu sepenuhnya benar.” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD OKI Made Indrawan saat berbincang dengan sejumlah awak media, kemarin menyatakan bahwa survey petahana atau bupati OKI saat ini relative masih bagus dan tinggi.
“Sepertinya kalau survey yang beredar itu Pak Iskandar masih tinggi.” ujar Made, Selasa(22/8/2017). (den).