Photo : Perwakilan wartawan yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Wartawan Indonesia diterima oleh jajaran Pemkab OKI.
**Pemkab OKI Buka Ruang Komunikasi
Kayuagung,Radarsriwijaya.com,-Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menerima aspirasi wartawan Kabupaten OKI yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Wartawan Indonesia Kabupaten OKI di Kantor Bupati OKI, Senin, (25/10).
Bupati Ogan Komering Ilir melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI, Antonius Leonardo, M. Si mengatakan pemerintah Kabupaten OKI terus membuka ruang komunikasi terutama kepada pers selaku pengawal demokrasi.
“Terimakasih, teman-teman sudah menyampaikan aspirasi, Pemda terus berupaya membina dan menjalin komunikasi kepada semua stake holder di daerah ini”, ungkap Anton.
Audiensi beberapa wartawan yang tergabung dalam aksi Solidaritas Wartawan Indonesia Kabupaten OKI ini menindaklanjuti dugaan intimidasi oleh salah seorang ASN dilingkungan Pemkab OKI kepada salah seorang wartawan yang bertugas di wilayah ini.
“Kehadiran kami disini untuk menyampaikan aspirasi terkait kejadian yang menimpa rekan kami beberapa hari yang lalu”, ungkap perwakilan aksi, Aliaman, SH.
Aliaman mengatakan pihaknya meminta Pemkab OKI menolak setiap upaya represif terhadap tugas-tugas jurnalis serta memberi sanksi kepada oknum ASN yang melanggar.
Menanggapi hal tersebut Asisten I mengatakan Pemkab OKI sepakat untuk menolak setiap upaya intimidasi kepada jurnalis.
“Secara tegas kami menyatakan bahwa Pemda menolak setiap upaya menghalang-halangi tugas-tugas wartawan, secara aturan tentu tidak dibenarkan” pungkasnya.
Anton mengatakan setiap profesi tentu memiliki kode etik sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik.
“ASN memiliki kode etik, temen-temen wartawan saya yakin telah mengedepankan kode etik dalam tugas-tugas jurnalistiknya. Untuk itu kejadian ini tentu menjadi pelajaran kedepan bagi masing-masing pihak agar tidak terulang kembali tanpa mencari siapa benar atau salah” ujarnya.
Anton juga menyarankan untuk menyelesaikan persolaan tersebut secara kekeluargaan apalagi pihak yang bersengketa secara pribadi sudah saling memaafkan.
“Terkait tuntutan-tuntutan tadi jika harus ditindaklanjuti tentu perlu klarifikasi lebih lanjut. Dari pihak pemda akan turunkan tim inspektorat dari temen-temen media juga ada tim atau lembaga yang menjustifikasi biar balance persoalannya. Namun saya sarankan cukup sampai di sini semua bisa diselesaikan secara kekeluargaan apalagi kedua pihak sudah saling memaafkan” pinta Anton.
Lebih lanjut Anton mengatakan pihaknya akan terus terbuka kepada setiap masukan dan membuka ruang komunikasi kepada pihak manapun terutama media massa.
“Hasil audiensi ini akan saya laporkan kepada pimpinan, tentu Pemkab OKI terus akan membuka ruang komunikasi dengan ketentuan masing-masing pihak menjunjung tinggi profesionalisme dan etika profesi” tutupnya.(rel/den)