Radar Sriwijaya, Kayuagung – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), jajaran TNI/Polri didukung perusahaan dan masyarakat peduli api mulai menyiagakan personil dan sarana prasarana guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Melalui apel siaga yang digelar di Kebun PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Kecamatan Lempuing pada Rabu, (30/3) Wakil Bupati OKI, H. M. Dja’far Shodiq mengajak seluruh Anggota Satuan Tugas Penanganan Darurat Bencana Karhutlah untuk bersinergi melaksanakan penanganan darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah OKI.
“Potensi ancaman karhutla yang kita hadapi dari tahun ke tahun memiliki eskalasi dan karakter yang berbeda-beda disebabkan kondisi lahan, cuaca dan iklim, untuk itu saling sinergi, kolaborasi dan kerjasama yang baik yang dapat kita lakukan untuk upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan, disamping edukasi kepada masyarakat luas,” kata Shodiq.
Dirinya meyakini sinergisitas dari seluruh stakeholder baik pemerintah, TNI-POLRI, lembaga usaha, masyarakat, akademisi dan media dapat mewujudkan komitmen bersama yaitu OKI Bebas Kabut Asap di tahun 2022.
Wabup Shodiq juga menegaskan manajemen tanggap darurat serta kemampuan dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara cepat dan tanggap harus selalu ditingkatkan.
“Tidak kalah penting juga lakukan edukasi kepada masyarakat secara persuasif dan terukur. “Selain bencana alam baik kebakaran hutan dan lahan serta bencana banjir, saat ini kita juga menghadapi bencana non alam berupa pandemi COVID-19. Hal ini membuat penanggulangan antara keduanya harus tetap berjalan dengan seimbang, yang mengharuskan kita bekerja cepat, inovatif, dan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait,” jelas dia.
Sementara Komandan Kodim 0402 OKI/OI Letkol INF Hendra Saputra,S.Sos. MM., M.I.POL bersama Kapolres OKI AKBP. Diliyanto, SH, MH mengatakan apel siaga yang dilaksanakan pada hari ini tidak sekedar gelar pasukan namun bentuk kesigapan berbagai elemen untuk menghadapi bencana karhutlah.
“Latihan-latihan penanggulangan harus terus digencarkan untuk kesiapan personil maupun peralatan” ungkap Dandim Hendra.
Dandim menambahkan Pemkab dan jajaran TNI/Polri telah memiliki pemetaan wilayah rawan Karhutlah sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini pada titik-titik rawan.
“Dibeberapa perusahaan sudah memiliki warning system yang memberi sinyal tingkat kerawanan Karhutlah. Intinya kita mesti siaga meski masih turun hujan di Maret ini” tutup dia.(bram/krs)