Pria di Medan Ngaku Dikeroyok Gerombolan Pemotor Gegara Menyelinap

Radarsriwijaya.com, Medan – Dua orang pria di Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengaku menjadi korban pengeroyokan gerombolan pemotor. Polisi pun turun tangan menyelidiki peristiwa ini.
Salah satu korban, Lukman mengatakan awalnya dia bersama temannya pada 16 April 2021 sekitar pukul 20.30 WIB , pulang dari Lapangan Merdeka menggunakan satu unit sepeda motor. Lalu, di Jalan Riau dirinya bertemu dengan gerombolan pemuda sekitar 12 orang lebih menggunakan 6 sepeda motor.

“Awal kejadian kita balik dari Lapangan Merdeka main skateboard, terus bertepatan di Jalan Riau kita ketemu sama segerombolan pemuda sekitar 12 orang lebih dengan 6 motor,” sebut Lukman kepada detikSumut, Senin (18/4/2022).

Selanjutnya pada saat posisi macet, Lukman menyalip salah satu pemuda karena asap motornya. Setiba di Jalan Sisingamangaraja, dia pun ditegur hingga kemudian ditendang.

“Disaat macet kita menyalip salah satu pemuda dikarenakan asap motornya. Sesampainya di Jalan Sisingamangaraja kami ditegur pelaku ‘apa ga senang kau’, lalu kami menjawab ‘nggak papa bang’ lalu sepeda motor kami ditendang sehingga masuk ke dalam bengkel tempel ban tepatnya sesudah rel dan sebelum RS Permata Bunda. Dan terjadinya pengeroyokan mengunakan batu dan tangan,” sebut Lukman.

Atas peristiwa itu, Lukman bersama rekannya mengalami tindakan pengeroyokan. Lukman pun kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu AE Rambe membenarkan bahwa korban telah membuat laporan. Korban pun telah dimintai keterangannya

“Itu sudah kita terima LP-nya. Sudah kita interogasi korbannya. Namun, dari keterangan si korban memang pada saat itu mereka berbarengan. Datang pelaku ditunjang, terus jatuh terus dipukuli,” sebut Rambe.

Rambe menyebut korban tidak mengenali para pelaku. Namun di lokasi kejadian ditemukan bungkusan tas, tetapi belum diketahui apakah milik pelaku atau tidak.

“Tapi kita tidak tahu apakah itu pelaku atau tidak. Cuma sudah kita cek sesuai KTP itu, ternyata orangnya tidak ada, sudah lama tidak ada di situ berdasarkan keterangan kepling. Jadi masih kita dalami dulu para pelaku ini,” ujar Rambe.(detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *