** Warga sempat termakan kabar Hoax
KAYUAGUNG – Diera digital seperti saat ini masyarakat dituntut untuk cerdas dalam menyikapi dan mempercayai informasi yang dengan sangat mudah berkembang luas agar tidak termakan kabar hoax atau bohong.
Seperti halnya isu penculikan yang merebak dikalangan wali murid dan guru di kecamatan kayuagung beberapa hari ini, Untung saja jajaran Polsek Kayuagung dengan cepat melakukan penelusuran terhadap kabar tersebut dan ternyata seorang wanita yang dikabarkan sebagai pelaku penculikan adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa yang ingin ikut pulang, meskipun demikian masyarakat tentu saja harus tetap mewaspadai setiap kemungkinan yang dapat terjadi.
Awalnya, masyarakat kayuagung banyak mendapat dan menyebarkan pesan broadcast (BC) yang tersebar via Whats App (WA) bahwa telah terjadi penculikan di lokasi kejadian, gerbang proyek tol Desa Celikah Kayuagung, Sabtu pagi (9/9).
Informasi yang dihimpun, meskipun peristiwa penculikan ini belum terjadi, namun bocah yang diduga korban penculikan tinggal di bedeng depan Masjid Al Ansor Desa Celikah.
Selanjutnya, jajaran polsek mendatangi rumah tersebut dan bertemu dengan sang bocah, Bintang Rahmat (7) anak pasangan Al Anhar dan Sudarmawati.
Diceritakan Sudarmawati, bahwa kejadian yang sempat menghebohkan warga tersebut berawal dari anaknya yang hendak pulang sekolah, dimana biasanya anak tersebut dijemput oleh orang tuanya.
“Siang itu anak aku pulang duluan karena ayahnya telat jemput,” ungkapnya Sudarmawati mengawali pembicaraan.
Lalu beriringan dengan wanita muda berambut panjang yang diduga mengalami gangguan kejiwaan
“Cewek itu nanyo balek kemana. Terus cewek itu nak melok,” ungkapnya.
Karena ditanya orang yang tak dikenal dan ingin ikut, sang bocah takut dan diduga warga curiga.
“Dak lamo dari itu, suami aku melintas. Jadi oleh suami aku selain nak nganter anaknya. Cewek itu diajak pula karena katanya mau ke arah SPBU, dan memang suami aku tukang ojek,” ucapnya.
Usai mengantar anaknya ke rumah, dan melihat gelagat cewek tersebut seperti orang stres lalu diturunkan di pinggir jalan.
“Mungkin itulah pikir orang pelakunya sepasang. Yang benar, suami aku itu nganter anaknya balek. Kebetulan cewek itu nak mintak anter karena awalnya dak tahu kalau stres,” ungkapnya lagi.
Sementara Bintang mengaku murid kelas 2 SD Negeri 18 Kayuagung, bintang mengaku takut kepada cewek tersebut karena ingin ikut dan tinggal dirumah.
Sementara Kepala Sekolah SD Negeri 15 Kayuagung, Hj Sri Anawati menambahkan bahwa isu yang menyebar via WA bahwa anak muridnya diculik ternyata tidak benar.
“Sudah di kroscek ke guru – guru, ternyata tidak ada anak murid kami yang diculik. Memamg informasi terbaru, bahwa bocah tersebut hanya bertemu dengan perempuan yang diduga stress di jalan,” ungkapnya.
Sedangkan Kapolres OKI AKBP Ade Harianto melalui Kapolsek Kayuagung, AKP Feryanto menjelaskan bahwa anggota telah mengecek ke lokasi kejadian dan menggali keterangan saksi. “Isu penculikan itu hanya hoax. Cewek yang diduga stres tersebut juga bukan warga Kayuagung tapi warga Ogan Ilir. Memang sering terlihat warga berjalan di Jalan lintas Timur Ogan Ilir dan Kayuagung,” ungkapnya.
Untuk itu dirinya berharap bagi warga yang mendapatkan informasi yang belum bisa dipertanggung jawabkan dan dicek, bisa melapor ke pihak kepolisian agar bisa diselidiki terlebih dahulu. “Jangan sampai berita hoax tersebar dan menganggu masyarakat,” kata dia.(bud)