Radar Sriwijaya, OKI – Maksud hati ingin membantu warga turut melakukan upaya pencarian atas hilangnya seorang warga yang diseret buaya. Andi (47) yang merupakan sopir ‘klotok’ pengangkut udang ini juga ikut diterkam buaya, beruntung nyawanya bisa terselamatkan.
“Ya betul, kejadiannya tadi pukul 15.00 WIB. Korban ini bukan warga setempat, ia asal Rawajitu Mesuji Lampung,” kata Camat Sungai Menang, Syawal Harahap, saat dikonfirmasi melalui seluler, Senin (16/5) malam.
Korban ini sopir klotok pengangkut udang di Pratama Wahyu Mandira. Jelas Syawal lagi, saat dia lewat, melihat banyak warga yang sedang melakukan upaya pencarian atas hilangnya Marimin (47) yang diseret buaya.
“Karena rasa empatinya, korban Andi pun turut membantu warga. Lalu dia bersama ketiga orang warga setempat turun ke air dengan memakai kayu, menusuk semak – semak atau tempat diduga korban Marimin disembunyikan buaya,” terang Syawal.
Kemudian saat ia menusuk didekat kayu besar, tiba – tiba buaya langsung menerkam badan sebelah lengan kirinya. Kata Syawal lagi, spontan korban Andi melawan dengan menggunakan pisau, sehingga buaya pun melepaskan gigitannya.
“Melihat apa yang dialami korban Andi, warga yang ikut melakukan upaya pencarian pun langsung menolong dan membawanya ke Puskesmas hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Penawar Tama di Tulang Bawang Lampung,” tandas Syawal.
Sedangkan upaya pencarian terhadap korban Marimin, ditambahkan Syawal, rencananya akan didatangkan pawang buaya untuk turut membantu agar bisa segera ditemukan.
Diwartakan sebelumnya, Peristiwa naas dialami Marimin (47) yang merupakan warga Blok 2 Jalur 33 Nomor 1 Pratama Wahyu Mandira Kecamatan Sungai Menang Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan, Senin (16/5) siang.
Betapa tidak, saat pria tersebut sedang mencari ikan dengan cara dijala, sungguh tak disangka diterkam buaya, dan hingga kini hilang diseret buaya di kanal depan Jalur 41 – 42 Wahyu Mandira Sungai Menang.
Camat Sungai Menang, Syawal Harahap, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa naas dialami warganya itu. Menurut dia, lokasi tempat kejadian bisa dikatakan memang habitatnya buaya.
“Kejadiannya sekira pukul 12.00 WIB. Saat itu, korban Marimin ini berdua dengan temannya menjala ikan di kanal. Lalu jala yang ditebarkan korban tersangkut,” jelas Syawal saat dikonfirmasi melalui seluler.
Korban ini lalu turun ke air dengan maksud ingin melepaskan sangkutan dari jalanya. Tak disangka saat korban berada di air, ada buaya menyeretnya ke dasar kanal hingga hilang sampai saat ini.
“Kejadian korban diseret buaya, disaksikan oleh teman sejawatnya yang ikut menjala ikan. Kemudian teman korban memberitahu warga lainnya agar turut mencari korban yang hilang diseret buaya,” terang Syawal.
Lokasi tempat kejadian bisa dikatakan
memang habitatnya buaya, lanjut Syawal, baik pemerintah desa setempat maupun kita pihak kecamatan sebenarnya sudah sering mengimbau agar para warga berhati – hati.
“Sudah diimbau oleh pihak desa dan juga kita dari pemerintah kecamatan, agar para warga berhati-hati jika berada di kanal dan jangan turun ke air. Sebab jika kita berada di perahu atau lainnya, buaya tidak akan mengganggu,” tandas Syawal.
Menurut Syawal, pihaknya kedepan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel agar kalau bisa, buaya – buaya yang ada disana bisa ditangkapi sehingga jumlahnya berkurang agar tidak membahayakan masyarakat.
Senada, Kapolsek Sungai Menang IPTU Zulkarnain saat dikonfirmasi melalui seluler juga membernarkan adanya kejadian seorang warga yang diseret buaya ke dalam kanal hingga hilang sampai saat ini.
“Ya benar, saat ini korban masih dalam proses pencarian. Mari kita berdoa saja, semoga bisa cepat ditemukan,” pungkas Zulkarnain singkat. (bram/rel)