Dari 150 pendaftar hanya 48 peserta yang berhasil lolos

** Disnakertrans OKI Gelar Pelatihan Kejuruan

Radar Sriwijaya, Kayuagung – Dari 150 pendaftar hanya 48 peserta yang berhasil lolos mengikuti pelatihan kejuruan menjahit, komputer dan pendingin AC selama 30 hari. Pelatihan ini sebagai dasar mereka mendapat ilmu keterampilan karena 80 persen praktek.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi OKI, Sudiyanto Dja’far mengungkapkan, kegiatan ini kan dilakukan setiap tahun dan evaluasinya bagus mereka ada yang bekerja di instansi dan juga bekerja di lingkungan rumahnya sendiri.” Karena 80 persen praktek pelatihan ini harus serius diikuti,”terangnya kemarin (29/8).

Karena jadi bekal mereka nantinya bisa dipraktekkan di lapangan. Jangan setelah ikut pelatihan ini selesai tidak ada tindak lanjutnya maka akan menjadi sia-sia. Manfaatkan waktu sebulan untuk serius mengasah keterampilan yang diberikan instruktur.

Karena banyak sekali yang ingin ikut pelatihan ini tapi karena gagal persyaratan administrasi maka tidak bisa bergabung. Selain mendapat sertifikat peserta juga akan mendapat uang saku selama pelatihan. Peserta yang ikut ini bukan dari kalangan pelajar atau yang terikat kerja ditempat lain.

Jadi mereka yang ikut memang murni belum mendapat pekerjaan tapi sedikit mengetahui tentang keterampilan yang diikutinya. Setidaknya nanti kalau belum diterima di perusahaan mereka menjadi pekerja rumah tangga membuka non formal kalau penjahit bisa permak levis, atau lainnya yang akhirnya bisa menghasilkan.

Disinggung jumlah angka pengangguran di OKI, sambung Yanto sebenarnya sudah terserap 80 persen karena anggapan masyarakat bekerja itu bekerja d instansi saja. Padahal bekerja itu di instansi dan non instansi karena misalnya mereka membuka bengkel sendiri dan menghasilkan uang itu sudah bekerja.

Terpisah Kepala UPTD BLK, Titik S SPd menambahkan, pelatihan SDM harus dimanfaatkan dengan baik oleh para mereka yang belum mendapat kesempatan menjadi tenaga ahli terampil,n dari kegiatan ini dapat menjadi bekal menjadi tenaga terampil berkembang jadi tenaga ahli sehingga akan menciptakan lapangan dan kesempatan kerja. (bram/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *