Photo : Penyerahan Bantuan KUR bagi para Petani oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Radarsriwikaya.com, (OKI).– Kabupaten Ogan Komering Ilir merupakan kabupaten dengan realisasi peremajaan kelapa sawit melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) terluas di Indonesia, yaitu seluas 27.955 Ha.
Sementara Provinsi Sumsel juga merupakan provinsi dengan capaian realisasi program PSR terluas di Indonesia, dengan luasan mencapai 59.329 Ha. Program ini tersebar di 21 provinsi sentra peremajaan sawit rakyat.
Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, para petani sawit di Kabupaten OKI berhasil merubah mindset lahan tidak produktif menjadi lahan lebih produktif, oleh sebab itu dirinya mengajak para petani untuk meningkatkan produktivitas kebun rakyat yang pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan pekebun sawit.
Hal tersebut diungkapkan Mentan saat melakukan Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di KUD Perkebunan Kelapa Sawit Bumi Jaya dari Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Senin, (17/7)
“Luar biasa petani di sini, sudah mengubah mindset bahwa pengelolaan tanaman dari yang sudah tidak produktif menjadi lebih produktif, karena tanaman yang ditanam sekarang sudah melalui tahapan yang sangat ketat, mulai dari penentuan benih unggul, pola tanam dan sampai panen. Sukses untuk petani sawit di Ogan Komering Ilir,” ujar Mentan.
Mentan juga mendorong Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), menjadi daerah percontohan terbaik dalam pengelolaan perkebunan sawit nasional.
Di antaranya dengan penggunaan alsintan dan perluasan program peremajaan sawit rakyat atau PSR.
“Tentu panen perdana ini sangat membanggakan, patut diapresiasi. Ini adalah prestasi dan bisa dijadikan penyemangat bagi para pekebun sawit lainnya di Indonesia,” harapnya.
SYL mengatakan sawit merupakan komoditas andalan yang dibutuhkan dunia. Karena itu program PSR harus diperluas ke semua sentra di seluruh Indonesia. Pemerintah bahkan telah menargetkan perluasan PSR di 21 Provinsi dengan luas 180 ribu hektare per tahun.
“Target tersebut harus kita capai dan kita sepakati bersama. Apalagi selama ini sawit menjadi andalan negara kita untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata dia.
Panen perdana kelapa sawit hasil replanting itu digelar di lahan 1.157 hektare hasil tanam Tahun 2020. Pada kesempatan itu Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menyampaikan terimakasih atas perhatian jajaran Kementan dalam melakukan peremajaan sawit rakyat kepada pekebun di Kabupaten OKI. Deru mengaku siap melaksanakan arahan Mentan SYL dalam memperluas program PSR di Sumsel.
“Kami berjanji akan memperluas peremajaan sawit rakyat di Sumsel. Kami berterimakasih karena selama ini kami dibantu terkait bibit, dimana ada bank benih perkebunan serta alsintan,” katanya.
Sementara Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE mengatakan realiasi program replanting sawit di Kabupaten OKI didukung oleh tingginya serapan KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai 92,8 persen atau senilai Rp 1.425.120.749.00.
“Dengan adanya program KUR ini tentunya dapat membantu para petani sawit untuk meningkatkan penghasilan melalui program peremajaan. Itulah yang membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat,” ungkapnya.
Ditambahkannya revitalisasi ribuan hektar perkebunan sawit menyasar petani yang tergabung di 26 Koperasi Unit Desa (KUD) di Bumi Bende Seguguk
“Dengan dukungan Mentan dan Pak Gubernur, daerah ini jadi Kawasan peremajaan kelapa sawit terluas di provinsi Sumatera Selatan,” tutup dia.(den/rel_kominfo OKI)