Photo : Sejumlah bocah dan orang tuanya tampak sedang berada di Mapolsek Jejawi.
Radarsriwijaya.com, (OKI).- Sebuah Video yang berdurasi 1 menit yang di upload dilaman akun Instagram @palembang_trendy.id pada Rabu (25/10) kemarin, yang memperlihatkan seorang bocah menderita Tunawicara yang dianiaya oleh temannya mendadak viral di berbagai platform sosial media.
Menurut informasi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13:00 WIB, korban diketahui berinisial Im (11) merupakan bocah Dusun 1 Desa Lingkis Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan komering Ilir (OKI), menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh 6 orang temannya sendiri di TPU Desa Lingkis.
Kepala Desa Lingkis Sofyanto membenarkan kejadian tersebut. Dirinya menjelaskan korban ini awalnya diajak oleh beberapa temannya ke TPU Desa Lingkis, karena menurutnya itu tempat dimana anak muda sering nongkrong.
“Mereka itu memang sejak dulu berteman dan rumahnya memang berdekatan. Tetapi untuk korban ini tidak sekolah karena sejak kecil mengalami penyakit tunawicara,” bebernya.
Dari informasi yang diperoleh, lanjutnya, kalau korban ini awalnya dipaksa oleh temannya untuk menghirup lem aibon. Akan tetapi korban menolak. Namun oleh W, N, N, F A, D dirinya tak dapat meminta tolong.
“Saat kejadian korban ini di bully dan dipukuli oleh beberapa orang temannya. Karena korban tidak melawan maka diam saja saat dipukuli. Sedangkan satu orang temannya justru memvideokan kejadian itu dengan durasi sekitar 1 menit,” bebernya.
Seperti yang diketahui, setelah kejadian korban dan teman-temannya dikumpulkan di rumah kepala Desa.
“Awalnya mereka (korban dan temannya) dibawa terlebih dahulu ke balai Desa dan sekitar jam 17.00 WIB lalu dibawa Mapolsek Jejawi,” ungkapnya
Sebagai Kepala Desa, dirinya mengaku merasa kecolongan dengan kejadian tersebut, karena harusnya lebih perhatian dengan masyarakat dan terus mengontrol anak dia Desa.
“Kami berharap, dengan kejadian ini dijadikan pelajaran untuk 6 anak ini, dan sebagai efek jera. Dikumpulkan di mapolsek ini, kami juga berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” harapnya.
Terpisah, Kakak Im, Na (20) mengatakan adik ya tunawicara itu dicekoki oleh anak-anak pengisap lem aibon bahkan sampai mengalami tindak kekerasan.
Namun akibat kondisinya, sang adik yang tidak bisa berteriak meminta pertolongan.
“Adik saya dicekoki anak-anak penghisap aibon di kuburan min oleh beberapa kelompok anak ugal-ugalan sampai ditinju dan dipaksa untuk menghisap aibon,” ujarnya.
Selain itu sang bocah hanya seorang diri sehingga tidak dapat melawan beberapa orang yang mengeroyoknya.
“Posisi adik kami mau melawan untuk keluar dari terkaman anak itu tapi tidak bisa karena adik kami bisu tidak bisa ngomong jadi tidak ada perlawanan cuma gusur-gusur kaki supaya mereka mau melepaskan, kasian sekali adik kami sampai ketakutan,” katanya menambahkan.
Peristiwa yang menimpa adik korban menimbulkan rasa sakit hati dari pihak kakak dan keuarga korban sehingga menyebarkan aksi itu ke media sosial. Harapan pihak keluarga, ada tindak lanjut dari pihak terkait.
“UP video nya min tolong nian sesama manusia pasti kami ngerasa ke sakitnya juga, kejadiannya di desa Lingkis dalam hutan kuburan di sepike budak,” tulisnya.
“Makasih banyak sanak dulur atas doanya, bantu up ya videonya sampai viral biar jadi pelajaran keras untuk anak-anak yang lainnya.” Tutupnya. (Den/rel)