Caption : Capture (tangkapan layar,red) pernyataan warga Desa Sungai Sodong Mesuji OKI yang viral. (dok.ist)
Radarsriwijaya.com, (OKI).-Sebuah video berdurasi 2 menit 53 detik yang berisikan pernyataan warga yang diduga adalah warga desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan viral diberbagai flatform dimedia sosial, senin (27/5/2024).
Dalam video tersebut terlihat masyarakat Desa Sungai Sodong sedang berkumpul di suatu area perkebunan sawit, selanjutnya dua orang pria secara bergantian menyampaikan orasinya. pria pertama secara khusus menyampaikan rasa hormat kepada Kapolres OKI dan Kapolda Sumsel serta harapan masyarakat Desa Sungai Sodong.
“Saya mewakili masyarakat Sungai Sodong untuk menyampaikan kata-kata baik atau tidaknya. Harapan masyarakat terhadap perusahaan, kalau sekali ini masyarakat tidak bertindak, namun jangan terulang lagi,” ungkapnya.
Menurutnya, masyarakat sudah merasa cukup bersabar dalam permasalahan ini terlebih lagi sebagai masyarakat pribumi yang hak-haknya dirampas oleh pihak perusahaan.
“Kami sudah berurusan berulang-ulang kali dan sudah menyampaikan kepada 2 orang presiden yakni mulai dari SBY dan Jokowi. Jadi kami masyarakat cukup menyadari, berfikir jangan terlalu ceroboh PT itu,” ujarnya.
Kemudian pria kedua menyampaikan orasinya terkait dengan adanya pemberitaan terkait adanya peristiwa tembak-tembakan pada minggu malam tersebut dan menyebut masyarakat yang melakukanya adalah hoax yang dilontarkan oleh pihak perusahaan.
“Justru PT yang menembak. Jadi, kami sampaikan dan memohon kepada Pak Kapolres, Kapolda Sumsel dan Kapolri, bahwa semua yang dibilang perusahaan ialah hoax, justru sebaliknya,” ucap pria itu.
video viral ini merupakan reaksi dari warga Desa Sungai Sodong adanya aktivitas PT SWA yang melakukan program replaning kebun kelapa sawit pada malam hari yang menurut waga saat ini lahan tersebut masih bersengketa.
Kapolres OKI, AKBP Hendrawan Susanto melalui Kapolsek Mesuji AKP Bambang Wiyono membantah adanya penembakan terhadap pekerja kebun PT SWA tersebut.
“Dari beberapa informasi yang saya dapatkan yakni dari masyarakat dan juga anggota yang terjun ke TKP duluan, penembakkan tersebut tidak ada,” tuturnya, Senin, 27 Mei 2024 via seluler.
Masih kata AKP Bambang, pohon sawit yang dirobohkan adalah tanaman di lahan-lahan yang masih sengketa. Dimana masyarakat mengetahui perobohan itu sudah pukul 23.00 WIB.
“Kenapa harus malam-malam, kalau memang yang dikerjakan perusahaan itu benar-benar lahan mereka, siangkan bisa. Itu ternyata lahan-lahan yang masih dalam sengketa,” imbuhnya.
Terlepas dari itu semua, pihaknya turut menyayangkan adanya pemberitaan yang sudah beredar luas, lantaran bisa memperkeruh suasana di lapangan.
“Kemudian, kalau ada apa-apa harusnya juga langsung lapor ke polisi supaya dikawal atau didampingi,” jelas AKP Bambang.
Sebelumnya, pada, Sabtu 25 Mei 2024, personel Polres OKI telah menyambangi Desa Sungai Sodong dan PTW SWA guna mencegah konflik sosial antara keduanya.
“Jadi, pihak kami terus menjaga dan menciptakan harkamtibmas yang aman, damai dan kondusif serta serius setiap terjadinya konflik sosial di Kabupaten OKI,” terang AKBP Hendrawan Susanto melalui Kasi Humas, Iptu Hendi Yusrian.
Lanjutnya, memang belakangan ini personel Polres OKI sangat intens dan terus melakukan kegiatan pencegahan konflik sosial yang terjadi di Desa Sungai Sodong dengan PT SWA.
“Pihak kita mendatangi kedua lokasi sebagai upaya deteksi dini, pencegahan dan penyelesaian konflik sosial. Mengenai permasalahan keduanya, yaitu sehubungan dengan lahan 633 hektar yang sampai saat ini masih dipermasalahkan,” tutupnya. (den/ril)