DPPKB OKI Prioritaskan Program Unggulan untuk Kesejahteraan Keluarga

Radarsriwijaya.com (OKI) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten OKI, Zulfikar S.Sos MM, mendorong optimalisasi pelaksanaan program quick wins, sebuah program unggulan yang dirancang untuk menurunkan angka stunting pada tahun 2025.

Zulfikar menyampaikan bahwa program quick wins mencakup berbagai inisiatif yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan keluarga di Kabupaten OKI.

Lima program utama tersebut meliputi:

1.Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING): Program ini terinspirasi dari semangat kedermawanan Indonesia yang diakui dunia. Pemerintah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam penanganan stunting melalui pemberian nutrisi, akses air bersih, sanitasi, dan edukasi kepada anak-anak Indonesia.

2.Taman Asuh Anak (Daycare) Unggulan: Menyediakan solusi bagi pasangan yang sibuk bekerja sehingga tetap dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.

3.Gerakan Ayah Teladan (GATE): Meningkatkan peran ayah dalam mendukung tumbuh kembang anak, mengingat pentingnya kehadiran ayah dalam membangun keluarga yang kuat.

4.Aplikasi Berbasis Kecerdasan Buatan: Memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi layanan DPPKB.

5.Program Lansia Berdaya: Memberikan dukungan kepada masyarakat lanjut usia melalui berbagai kegiatan pemberdayaan, termasuk sekolah lansia.

Zulfikar menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menjalankan program-program ini.

“Pemerintah menargetkan dukungan bagi satu juta anak Indonesia melalui program GENTING. Ini adalah bentuk kolaborasi antara APBN dan kontribusi masyarakat,” ujar Zulfikar, Senin (6/1/2025).

Ia juga menekankan pentingnya inovasi berbasis teknologi dalam pelaksanaan program. Mengikuti arahan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wihaji, DPPKB dituntut untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi digital dalam meningkatkan layanan.

“Mayoritas masyarakat Indonesia sudah menggunakan ponsel pintar, sehingga pendekatan digital menjadi kebutuhan utama dalam memberikan layanan baru,” katanya.

Melalui program GATE, Zulfikar menyoroti pentingnya peran ayah yang tidak hanya terbatas pada pemberian nafkah tetapi juga terlibat dalam mendukung tumbuh kembang anak.

“Ini langkah sederhana tetapi sangat penting untuk menciptakan generasi mendatang yang berkualitas,” jelasnya.

Sementara itu, program Daycare dirancang untuk menjawab kekhawatiran pasangan muda yang ragu memiliki anak karena kesibukan kerja.

“Daycare ini menjadi bukti kehadiran negara dalam mendukung keluarga muda,” tambah Zulfikar.

Terkait program Lansia Berdaya, Zulfikar mengungkapkan bahwa angka harapan hidup di Indonesia yang mencapai 74 tahun menjadi dasar penting bagi pemberdayaan lansia.

“Sebanyak 11,7% penduduk Indonesia merupakan lansia berusia 60-74 tahun. Kita ingin memastikan mereka tetap produktif dan mendapatkan perhatian yang layak, salah satunya melalui sekolah lansia,” katanya.

Zulfikar berharap implementasi program quick wins dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di Kabupaten OKI.

“Program ini strategis dan kami optimis dapat berkontribusi pada target pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 18% pada tahun 2025,” tutup Zulfikar. (bram/rill/BA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *