Radar Sriwijaya (OKI) – Hingga saat ini Partai Demokrat belum ada tanda-tanda akan berlabuh kepada siapa dukungannya dalam pilkada OKI yang serentak digelar bersama Pilgub sumsel 27 Juni 2018 mendatang, padahal partai berlambang Mercy ini memiliki 7 kursi di DPRD OKI atau pemenang kedua pemilu OKI 2014 lalu.
Meskipun sudah melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati melalui partai Demokrat, namun hingga kini nama kandidat yang bakal diusung belum juga muncul ke public, sementara belum ada keputusan resmi dari DPP siapa yang akan diusung dalam piilkada mendatang.
Sementara disisi lain, meski belum ada satupun parpol yang melakukan deklarasi, namun sejumlah parpol mulai terlihat mengusung salah satu pasangan calon, seperti PDI Perjuangan akan mengusung Abdiyanto – Made Indrawan sebagai calon bupati dan calon wakil bupati dengan keluarnya surat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.
Kemudian Partai Golkar mengusung pasangan H Azhari Effendi dan H Qomarus Zaman sebagai calon bupati dan calon wakil bupati. Pasangan ini juga optimis akan diusung oleh Partai Hanura dan Gerindra.
Sementara itu Calon Petahana H Iskandar SE yang merupakan ketua DPW PAN Sumsel tersebut informasinya akan diusung oleh PAN bersama dengan tandemnya pada pilkada 2013 lalu yakni PKB dan ditambah 1 kursi dari PBB, namun hingga saat ini calon petahana masih “menyembunyikan” siapa yang akan menjadi wakilnya dalam pilkada 2018.
Jika saja dukungan tersebut tidak berubah maka sudah dapat dipastikan pilkada OKI minimal diikuti oleh 3 pasangan calon kandidat melalui jalur partai politik, bahkan peluang 4 pasangan masih sangat terbuka lebar sebab masih tersisa tiga partai politik yang hingga saat ini belum terlihat arah dukungannya yakni Demokrat (7 kursi), Nasdem (3 kursi) dan PKS (3 kursi).
Dalam syarat dukungan partai politik untuk mengusung satu pasangan calon dalam pilkada OKI 2018 adalah 9 kursi, dengan demikian Demokrat akan memiliki posisi tawar yang cukup menguntungkan untuk mengusung satu pasangan lagi baik berkoalisasi dengan Nasdem maupun PKS atau keduanya, namun jika Demokrat berlabuh ke kandidat lain maka peluang menjadi 4 pasangan akan sulit terwujud.
Lalu kemanakah Demokrat akan berlabuh, Menurut Ketua DPC Partai Demokrat OKI Agus Salim SE MM hingga saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP terkait kandidat yang akan diusung dalam pilkada.
“Nama-nama hasil penjaringan yang akan kita usung sudah kita sampaikan ke DPD dan DPP saat ini kita masih menunggu hasil rekomendasi tersebut karena merupakan kewenangan DPP.” Kata Agus Salim, Kemarin.
Menurutnya, Partai Demokrat masih terus melakukan komunikasi politik dengan parpol lainnya, sebab hingga saat ini arah dukungan masih sangat dinamis dan bisa saja berubah hingga nanti dilakukan pendaftaran ke KPU.
“Kita lihat saja nanti, memang demokrat selalu memberikan kejutan.” Kata wakil ketua I DPRD OKI tersebut.
Pengamat Politik Kabupaten OKI, Raden Mukmin, S.IP mengatakan, Eskalasi politik di Kabupaten OKI memang sudah mulai menghangat menjelang keluarnya Surat Keputusan dan rekomendasi parpol bagi para kandidat yang akan diusung untuk didaftarkan ke KPU, namun hingga kini masih ada beberapa parpol yang masih wait and see.
“4 pasang masih sangat terbuka dan Tensi politik saat ini mulai menghangat, jika hitungan secara matematika memang demokrat akan menjadi “penentu” tiga atau empat pasang.” Katanya.
Hal ini cukup beralasan, mengingat Nasdem dan PKS sama-sama memiliki kader yang siap untuk maju dalam pilkada dengan slot sebagai calon wakil bupati, seperti halnya PKS yang tidak membuka penjaringan calon kandidat namun sudah mempersiapkan dua kadernya untuk maju dalam pilkada OKI yakni Febriansyah SP MP dan Jauhari A.Ma. keduanya merupakan anggota DPRD OKI dari PKS.
Kemudian Partai Nasdem juga demikian halnya, dimana ada dua kadernya yang siap untuk maju dalam pilkada yakni Ketua DPD Nasdem OKI H Solahuddin Djakfar SH dan H Subhan Ismail SH, keduanya juga anggota DPRD OKI.
“Jika Demokrat dengan modal 7 kursi “meminang” diantara keduanya, saya rasa koalisi tersebut akan dapat terwujud.” Ujarnya.
Namun demikian sambungnya, koalisi tersebut bisa juga tidak terwujud jika ternyata PKS dan Nasdem memberikan dukungannya kepada kandidat lain.
“Begitu juga sebaliknya, jika Demokrat ternyata mendukung ke kandidat lain maka peluang akan menjadi 4 pasang juga akan semakin tipis, namun satu hal yang jangan dilupakan bahwa calon petahanan memiliki hubungan historis dengan petinggi partai demokrat yang bisa saja menjadi obat mujarab kemana rekomendasi demokrat akan berlabuh.” Tukasnya.
Menurut dia, Pelaksanaan pilkada bupati OKI yang serentak juga dengan pilkada gubernur memiliki pengaruh terhadap arah dukungan dalam pilkada OKI, Sepertihalnya di tubuh demokrat sendiri, ketua DPD Partai Demokrat Sumsel Ir H Ishak Mekki MM juga maju sebagai kandidat gubernur sumsel, sementara untuk pilkada OKI sosok yang paling populer diantara kader Demokrat OKI adalah H Muchendi Mahzareki.
“Ini membutuhkan pertimbangan matang, agar tidak menjadi bumerang, makanya saya lihat demokrat sangat hati-hati dan menghitung peluang dengan seksama.” tutupnya.(den)