Radar Sriwijaya (OKI) – Memasuki hari kedua, Kamis (23/11) Kunjungan kerja hari kedua Bupati OKI H Iskandar SE ke wilayah perairan kabupaten OKI diawali dengan mendatangi desa Sungai Sibur Kecamatan Sungai Menang OKI.
Sebelumnya H Iskandar SE bermalam di Desa Pinang Indah yang berjarak sekitar 30 menit perjalanan menggunakan transportasi air (speedboat,red).
Didesa Sungai Sibur, H Iskandar SE beserta rombongan disambut oleh masyarakat dibalai desa setempat.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh masyarakat setempat H Madawi mengatakan, pihaknya bersyukur atas berbagai program membangun dari desa yang dicanangkan oleh pemerintah kabupaten OKI yang sejalan dengan program pemerintah pusat yang disokong dengan dana desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).
Menurutnya, dengan adanya dana tersebut pemerintah desa dapat melaksanakan berbagai program pembangunan.
“Dana DD ADD sudah dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan keadaan desa kami dan harapan masyarakat.” katanya.
Namun demikian, mengingat kondisi desa yang berada di pesisir, akses jalur darat masih minim sehingga masyarakat mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil pertanian.
“Saat ini akses jalan darat sangat terbatas agar jalan menuju ke kabupaten dari dewa sibur ke pulau seram 10 KM dari desa Sungai Sibur ke Dewa sibur 7 KM.” katanya.
Selain itu ada persoalan lain terkait dengan adanya akses jalan yang diputus oleh PT PNS, menurutnya, awalnya ada kesepakatan antara kades dan PT PNS siap untuk membuat jembatan namun tidak ada perjanjian hitam di atas putih.
“Berharap agar bupati dapat selesaikan jalan jalan tersebut sebab menjadi urat nadi masyarakat, selain itu warga takut menyeberang karena dj sungai itu ada buayanya, oleh sebab itu warga meminta agar dibuatkan jembatan.” katanya.
Sementara itu H Iskandar SE dalam sambutannya merasa terharu dan bangga datang kembali ke sungai sibur serta ucapan terima kepada seluruh masyarakat atas dukungan dalam mendukung program pemerintah.
Iskandar menegaskan, untuk mewujudkan masyarakat oki yang mandiri sejahtera maka harus diperkuat persatuan dan kesatuan bangsa termasuk masyarakat jika warga tercerai berai maka tujuan tidak akan tercapai.
“Jangan sampai kerena kepentingan politik masyarakat terbelah, jangan mudah terpovokasi dan mau dipecah belah.” ujarnya.
Menurut bupati, program membangun dari desa saat ini sudah sangat dirasakan oleh masyarakat yang disinergikan dengan program pemerintah pusat membangun dari pinggiran.
Meski demikian, sambungnya, luas wilayah dan terbatasnya anggaran membuat pemerintah mengalami kesulitan untuk melaksanakan pembangunan, oleh sebab itu minta masyarakat sabar.
“Pemkab saat ini sedang mendesain untuk jalan darat di pesisir melalui dan hal ini sudah dibahas dengan mentri koordinator kemaritiman.” katanya.
Sementara Kades Sungai Sibur Badario menguraikan, secara geografis Desa Sungai Sibur 90 diatas rawa luas 250 KM2 dengan matapikih matapilih : 4472 dan sekitar 17 ribu jiwa.
Menurutnya, saat ini diwilayah sungai sibur telah berdiri PT PNS yang bergerak dibidang perkebunan tebu yang sudah dibangun dan diresmikan.
Selain itu saat ini terdapat 4781 unit tambak milik masyarakat atau sekitar 10 ribu hektar.
“Hasil perhari bisa mencapai Rp2 miliar, dari masyarakat jika ada akses jalan yang memadai maka hal ini akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat.” katanya.(den)