**Dampak Mobilitas AMP PT Kraton dan PT Waskita Precast Beton.
Radar Sriwijaya (OKI) – Lumpur dan batu koral yang berasal dari operasional PT Kraton yang berada di Jalan Lintas Timur Kelurahan jua-Jua Kayuagung Kabupaten OKI membahayakan para pengguna jalan.
Pasalnya, dampak mobilisasi diakibatkan oleh kendaraan pengangkut material keluar masuk di Asphalt Mixing Plant (AMP) berceceran dijalan dan dibiarkan begitu saja.
Jika musim panas jalan ini akan berdebu dan tidak rata akibat material pecahan koral dan tanah yang jatuh kejalan, jika musim hujan akan menyebabkan jalan lebih licin sehingga membahayakan pengendara.
Kondisi ini sejak sebulan terakhir ini praktis membuat masyarakat yang berada disekitar lokasi menjadi terganggu dan khawatir kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
“Sudah ada yang terjatuh dari sepeda motor pak, jika ini dibiarkan maka kami akan minta pertanggungjawaban dan tutup sementara operasional perusahaan tersebu.” Ujar Pipin salah seorang warga setempat kepada sejumlah awak media.
Untuk memastikan hal tersebut, sejumlah awak media dan anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendatangi lokasi AMP selaku Supplier Material Tol Kayuagung – Pematang Panggang Seksi III dan IV, Jumat (29/12/2017), namun awak media tidak berhasil menemui Pimpinan PT Kraton Agus, karena yang bersangkutan sudah cuti dan berada di Medan.
Kemudian salah seorang perwakilan perusahaan bernama Rendi menemui para insan pers dan LSM, namun dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah tanggungjawab sepenuhnya PT Kraton sja tetapi juga Pihak PT Waskita Precast Beton.
Menurut Rendi, Di AMP ini bukan hanya pihaknya tetapi juga ada PT Waskita selaku Supplier Material. Dengan begitu artinya terkait dampak mobilisasi kendaraan pengangkut material yang menyebabkan jalan Provinsi dipenuhi ceceran material seperti batu kerikil tajam dan tanah menjadi tanggung jawab bersama.
“Lagipula sejauh ini telah ada langkah antisipasi dilakukan pihak kita, dengan menyediakan selang air digunakan untuk menyemprot ruas jalan dari ceceran material yang berjatuhan. Jikapun ada warga yang kendaraannya terbalik akibat ceceran material dijalan, Kenapa tidak melapor ke Pihak kita,”ujar Rendi.
Seharusnya, Masih kata Rendi, Kalau ada warga terjatuh akibat kendaraannya tergelincir oleh ceceran material disepanjang jalan tak jauh dari lokasi AMP segera melapor sehingga bisa disampaikan ke Management Perusahaan untuk ditindaklanjuti.
Disisi lain, Saat disinggung apakah beroperasinya AMP tersebut telah mengantongi Izin Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), Rendi tak mampu menjelaskan, Menurutnya hal tersebut sebaiknya ditanyakan langsung ke Pimpinannya.
“Mengenai hal itu kita tidak tahu, sebaiknya langsung tanyakan dipimpinan kami, Tapi sekarang beliau sedang tidak berada ditempat,” kilah Rendi.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lapangan, berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan oleh salah satu perwakilan PT Kraton tersebut, Nyatanya Selang Air yang telah mereka disediakan hanya berkisar beberapa meter saja dan dengan diameter sangat kecil sehingga tak mampu membersihkan ceceran material yang berjatuhan memenuhi ruas jalan.
Dengan demikian, selain diduga tidak mengantongi Amdal, Alibi dikemukan oleh perwakilan Pihak PT Kraton yang menyatakan pihaknya telah melakukan langkah antisipasi agar mobilisasi hilir mudik kendaraan pengangkut material tidak berdampak terhadap lingkungan khususnya pengendara yang melintasi kawasan beradanya AMP tidaklah benar.
Hal ini lantaran terpantau, Ruas Jalan yang dahulunya beraspal hitam kini berganti warna dan dipenuhi ceceran batu kerikil dan tanah yang berasal dari mobilisasi hilir mudik kendaraan pengangkut material milik Supplier Material tol kayuagung – Pematang Panggang tersebut.(den)