Radar Sriwijaya (OKI) – Menjelang pelaksanaan pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati OKI tanggal 08 – 10 Januari 2018, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKI menggelar Istiqhosah dan tausiah dihalaman kantor KPU OKI, sabtu (6/1/2018).
Acara tersebut dihadiri, KH Muhammad Mudarris dan H Abdullah Yazid Attamimi, Ketua KPU Sumsel, Ketua-Ketua KPU Kabupaten Kota se Sumsel, Ketua Panwaslu OKI, Bupati OKI dan FKPD.
Ketua KPU OKI Dedi Irawan dalam sambutannya mengatakan, sebagai umat beragama tentu setiap kali akan memulai sebuah aktivitas akan diawali dengan doa, demikian juga dengan KPU OKI yang akan menyelenggarakan kegiatan pesta demokrasi.
“Kita berdoa sebelum memulai kegiatan pilkada untuk mengharapkan ridho allah, acara hari ini awalnya mau louncing pilkada namun pertimbangan alim ulama dibuat istiqosah.” katanya.
Dedi menjelaskan, geliat politik saat ini sudah mulai terasa, namun geliat tersebut hingga saat ini masih berjalan kondusif, dirinya juga mengucapan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama yang telah dijalin.
Diakhir sambutannya Dedi mengatakan, pilkada yang berkualitas akan lahir dari penyelengara yang berintegritas, dan pemimpin yang berkualitas akan lahir dari pemilih yang cerdas.
Sementara Ketua KPU Sumsel Aspahani, pada kesempatan itu memuji pelaksanaan Istighopsah dan tausiah yang dilaksanakan oleh KPU OKI. dan ini budaya yang baik karena sebagai manusia tidak bisa lepas dari budaya dan kebiasaan dari nilai nilai agama.
“Hal ini penting untuk silahturahmi dan penguatan mental jelang pilkada serentak OKI, dapat menjadi pilkada damai dan martabat, kami menyambut baik acara ini dan semoga kita semua diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugas-tugas dan semoga menjadi nilai ibadah.” katanya.
Menurut Aspahani, penyelenggara pilkada harus betul-betul berpedoman dengan aturan agar tidak memicu permasalahan, penyelenggara harus menjaga netralitas dan berintegritas.
Bupati OKI H Iskandar SE dalam sambutannya mengatakan, pilkada merupakan amanah rakyat yang harus dilaksanakan sebaik mungkin dan sejujur mungkin, namun tanpa ridho allah usaha yang dilakukan akan sia-sia.
“Kita berharap tidak ada penyimpangan- penyimpangan, karena KPU membawa amanah rakyat. Jangan sampai amanah ini melenceng dan keluar dari harapan rakyat,” katanya.
Bupati berpesan agar semua pihak bisa menahan diri dan tidak membuat gejolak yang bisa menggangu keamanan dan kedamaian.
“Mari kita ciptakan pilkada yang damai, sejuk dan berkwalitas.” harapnya.
Sementara itu H Abdullah Yazid Attamimi dalam tausiahnya menyampaikan bahwa pemimpin diharapkan masyarakat adalah pemimpin yang amanah dan sholeh.
“Untuk itu semua janganlah pemimpin melupakan para ulama.” katanya.(den)