Radar Sriwijaya (OKU) – Warga Talang Layo Desa Laya, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mendadak gempar.
Pasalnya, di aliran sungai yang ada di dekat kebun almarhum Marjum, warga sekitar atau persisnya tak jauh dari proyek pembangunan rel kereta api, Rabu (10/1), sekitar pukul 11.15 Wib, ditemukan sesosok mayat pria gemuk tanpa identitas berusia sekitar 50 tahun.
Saat pertama kali ditemukan oleh saksi mata Geger Darmawan (19) warga Kebun Jeruk, Kecamatan Baturaja Barat, posisi mayat sedang duduk bersila. Namun kepala sudah telungkup ke tanah.
“Saksi saat itu mau memanen buah rambutan di kebun milik Marjum,” ungkap Kapolres OKU AKBP NK Widayana Sulandari, didampingi Kapolsek Baturaja Barat AKP Yuliko Saputra dan Kasat Reskrim AKP Alex Andrian, saat ditemui di kamar mayat RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja.
“Nah pas ketemu mayat itu aku langsung manggil pak Hardi (Ketua RT 12) yang kebetulan lagi kerja buat rel dekat kebun,” kata Geger.
Menurut Kapolsek, berdasarkan hasil tim INAFIS Polres OKU, dan Tim Dokter RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, mayat tersebut diduga sudah meninggal lebih dari satu hari.
“Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Tapi muka dan mata korban sudah mengeluarkan darah akibat dimakan kepiting,” ungkap Yuliko.
Yuliko juga menjelaskan, mininggalnya pria yang berbadan besar itu diduga karena kelaparan akibat mendalami ilmu kebatinan. Sebab sambungnya, dari pemeriksaan saksi-saksi, tiga hari sebelum ditemukannya jasadnya, ada anak-anak yang sedang main di lokasi anak sungai dekat lokasi penemuan mayat tak beridentitas tersebut.
“Nah, Mr x sempat menegur anak-anak tersebut dengan bahasa Indonesia untuk tidak bermain di anak sungai. Menurut pengakuan anak-anak tadi, saat itu posisi Mr x seperti orang yang sedang bertapa,” jelasnya.
Saat ini polisi tengah mengumpulkan barang bukti dan mencari saksi serta keluarga Mr x yang hingga berita ini diturunkan belum ada. “Warga desa sekitar juga tidak ada yang hilang. Kita juga tengah mencari keluarga Mr x,” pungkas Yuliko. (diq)