KAYUAGUNG – Kepala Desa Bungin Tinggi Kecamatan SP Padang OKI, Yudi Segara, dituding oleh kelompok tani didesa tersebut tidak memahami aturan dan telah memberikan keterangan yang menyesatkan.
Hal tersebut menyusul pernyataan kepala desa bahwa penyaluran bantuan terhadap kelompok tani dari Dinas Periknan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel, kepada kelompok perikanan yang ada di Desa Bungin Tinggi, tidak tepat sasaran.
Menurut warga yang juga merupakan perwakilan dari 9 kelompok tani, penyataan kades tersebut tidak mendasar dan dinilai tidak mengerti mekanisme bantuan dari Dinas Perikanan yang diserahkan ke kelompok tani tersebut telah melalui proses.
Menurut Agustia, salah satu anggota kelompok Bungin Makmur kepada wartawan, senin (5/6) menjelaskan, sekitar dua tahun lalu mereka mengajukan proposal bantuan untuk kelompok perikanan ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) OKI dan bantuan tersebut akhirnya direalisasikan oleh pemerintah dan disalurkan langsung kepada masyarakat lepada masyarakat secara gratis.
Pengajuan bantuan tersebut sudah sesuai dengan mekanisme termasuk pada saat penyaluran. hanya saja pada saat turunnya bantuan itu tidak melalui atau melibatkan Pemerintah desa setempat, dalam artian pemerintah desa, dimana Kepala desa hanya sebatas mengetahui.
Dijelaskannya, jika kades menuding bantuan itu dan proposal itu tanpa sepengetahuan kades, memang benar, karena dua tahun yang lalu Yudi Segara belum dilantik sebagai Kades Bungin TInggi, sehingga pada saat pengajuan proposal kami masih meminta tanda tangan Pjs Kades.
“Proposal untuk meminta bantuan Bibit Ikan tersebut diajukan pada tahun 2015 silam, artinya Kepala Desa (kades) yang sekarang belum menjabat dan waktu itu yang menandatangani proposal ialah Sekretaris desa (sekdes) selaku Pjs Kepala Desa Bungin Tinggi,” Terang Dia.
Masih kata Agustia, kades justru menuding pihak kelompok tani serta Dinas Perikanan telah menyalurkan bantuan “Siluman” dan dikatakan itu merupakan bantuan siluman dan hanya dimanfaatkan oknum tertentu demi memuluskan kepentingan politiknya.
“Kalau dikatakan bantuan ini hanya bentuk rekayasa yang mengarah kepentingan politik agar terpilih lagi sebagai wakil rakyat jelas tidak benar. Dan pada saat kita meminta tandatangan itu, agar kades mengetahui bahwa adanya bantuan yang diserahkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan OKI terhadap 9 Kelompok.” jelasnya.
Kelompok perikanan yang menerima bantuan diantaranya Kelompok Karya Bakti, Mina Jaya, Maju Bersama, Usaha Bersama, Karya Abadi, Sentosa, Bungin Jaya, Bungin makmur dan Nelayan Jaya.
Dijelaskannya, pada saat penyerahan bantuan pun langsung dihadiri Kepala Dinas Perikanan dan kelautan OKI pada hari kamis, 18 Mei 2017 bertempat dilokasi karantina bibit ikan Desa Bungin Tinggi.
Lagipula, masih katanya, bantuan bibit ikan berikut pakannya inipun dirasa tepat sasaran, toh memang yang menerima ialah orang-orang yang telah berpengalaman dalam membudidayakan ikan, serta memang anggota kelompok.
Sementara itu, Sukarno, dari Kelompok Nelayan Jaya juga menambahkan kalau disaat penyerahan bantuan seluruh kelompok dan para anggotanya diharuskan hadir serta dikumpulkan.
Dimana anggota dalam setiap kelompok berjumlah 15 orang meski ada satu kelompok yang anggotanya hanya berjumlah 14 orang.
“Mengenai adanya pungutan, memang ada tetapi bukan pungutan yang diwajibkan, melainkan itu kesepakatan bersama sebesar Rp10 ribu itupun diperuntukkan membeli materai, makan dan minum, Jadi jika dikatakan bantuan siluman itu tidaklah benar,”Ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Amir selaku ketua kelompok Sentosa, menurutnya, dari 15 orang anggota pada masing masing kelompok tidak ada satupun merasa kecewa dan mengenai sumbangan Rp10 ribu semuanya setuju serta mereka semua pun hadir ketika penyerahan maupun uang pungutan diambil.
“Jika dikatakan tidak tepat sasaran atau tebang pilih kurasa salah, sebab yang menerima ini memang mau dan sudah berpengalaman atau pernah membudidayakan ikan serta memang dari kelompok peternak ikan. Mengenai arahan untuk memilih seseorang saat penyerahan bantuan bibit tersebut, yang menurut kades untuk kepentingan politik itu tidaklah benar,” Tuturnya.
Sementara, Dedi salah satu anggota dari kelompok Bungin Jaya mengucapkan banyak terima kasih karena telah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah kabupaten OKI melalui Dinas Perikanan dan kelautan dan kalau bisa hal tersebut dapat terus berkelanjutan.
“Kita sangat berterima kasih karena telah mendapatkan bantuan dan semoga kedepan terus dapat berkelanjutan,” Tandasnya.
Dengan demikian, Gejolak yang timbul dalam peristiwa itu, menurut penilaian Para Perwakilan Kelompok tersebut. bahwa sikap yang ditunjukkan oleh anggota BPD dan Kepala Desanya justru menunjukkan kurang adanya kepedulian terhadap warga.
Dan inipun, masih menurut mereka, pernah juga terjadi dikala mereka berupaya hendak mengajukan Proposal pembuatan Sumur bor pada tahun 2016 lalu yang ditujukan Ke Dinas Pertanian kabupaten OKI, Ironisnya, lagi saat hendak minta tanda tangan kepala desa yang bersangkutan tidak berkenan memberikan tanda tangan sebagai bentuk dukungannya.
Padahal, kata mereka lagi, adanya sumur bor di desa mereka sangatlah dibutuhkan bagi keperluan masyarakat banyak.(den)