Radar Sriwijaya (OKI) – Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menduduki peringkat kedua dalam urutan penyangga lumbung pangan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setelah Kabupaten Banyuasin. Namun, bukan tidak mungkin Bumi Bende Seguguk bakal menjadi peringkat pertama dalam penyangga lumbung pangan di Sumsel.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, Erwin Noorwibowo, STP saat panen raya di Desa Pangkalan Damai, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI. Menurutnya, OKI memiliki potensi lahan yang cukup luas yang bisa dimanfaatkan.
“OKI memiliki potensi yang sangat luar biasa. Di sini (OKI) ada rawa lebak yang sangat luas yang belum dikembangkan, karena rawa ini masih tergantung dengan iklim,” ungkap Erwin Jumat (9/2/2018).
Oleh karena itu, lanjutnya, kedepan dirinya mengharapkan agar cuaca yang ada dapat kembali normal, sehingga rawa lebak yang belum dimanfaatkan tersebut dapat terealisasi.
Senada juga diungkapkan Bupati OKI, H Iskandar, SE. Menurutnya, jika cuaca segera normal bukan tidak mungkin hal tersebut dapat terwujud.
“Sekarang kita lihat cuaca ekstrim seperti saat ini, bahkan tidak bisa ditebak. Terkadang memang gagal tanam, ataupun berhasil tanam tapi gagal panen,” ujarnya.
Namun, lanjut Iskandar, dirinya optimis OKI bisa meningkatkan gabah kering. Pasalnya, hampir setiap tahun produksi gabah kering di OKI ini terus meningkat. Mulai dari tahun 2014 dengan hasil 500.000 ton.
“Bahkan, tahun 2018 ini kami menargetkan satu juta ton gabah kering. Meskipun, ada kemungkinan kita bisa memproduksi lebih dari itu,” jelas Iskandar.
Selain itu, bupati ini juga optimis OKI mampu memproduksi satu juta ton gabah kering. Terbukti, pada tahun 2017 lalu peningkatan produksi gabah kering di OKI lebih dari 700.000 ton, meskipun tidak terlalu signifikan.
“Ini belum semuanya dikerahkan secara maksimal, kalau sudah dimaksimalkan seperti teknis irigasi, ditambah beberapa hal sistem pendukung lainnya, kami yakin dan optimis hasil produksi jauh lebih banyak. Bahkan OKI akan menjadi lumbung pangan utama di Sumatera Selatan,” tegas Iskandar.(den)