KAYUAGUNG -Kerusakan jalan yang terjadi di Kabupaten OKI mendapat perhatian serius Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar, SE. Kerusakan jalan ini menurut orang nomor satu di bumi bende seguguk ini merupakan tanda bahwa daerah tersebut sedang membangun.
“Kerusakan jalan menjadi perhatian serius saya namun yang saya pastikan pemerintah selalu hadir di jalan rakyat. Kerusakan jalan ini menandakan kita sedang giat membangun dan ekonomi masyarakat bergerak” Pungkasnya kepada masyarakat Kecamatan Mesuji pada acara safari Ramadhan di Desa Kembang Jajar, Kamis, (9/6).
Menurut Iskandar posisi strategis Kabupaten OKI yang dilalui banyak proyek strategis nasional memberikan dampak terhadap kondisi jalan-jalan utama di daerah ini.
“Setiap hari puluhan kendaraan berat membawa tanah membawa material tol melintasi jalan jalan kita. Tentu ini sangat berpengaruh terhadap kontruksi jalan” Ungkapnya.
Selain itu, menurut Iskandar sebagai daerah penghasil perkebunan. Kendaraan bertonase besar membawa hasil perkebunan hilir mudik melintasi jalan-jalan kabupaten.
“Dulu kebun-kebun yang belum menghasilkan kini sudah berproduksi. Sawit karet milik perusahaan ataupun warga. Ini tandanya ekonomi kita bergerak” Ungkapnya.
Permasalahan Infrastruktur wilayah menjadi permasalahan pelik banyak daerah di Indonesia. Penyebabnya bermacam-macam mulai dari faktor geografis, curah hujan yang tinggi hingga terbatasnya anggaran Pemda untuk membiayai pembangunan dan perawatan jalan.
Permasalahan inftastruktur di daerah ini menurut Koordinator Kepala Daerah se Sumatera ini juga sudah menjadi salah satu rekomendasi para Bupati se Sumatera kepada Presiden Jokowi pada Rakornas APKASI se Indonesia pada bulan Juli mendatang.
Iskandar mengatakan di Kabupaten OKI, anggaran infrastruktur jalan yang tersedia berkisar 200 Milyar dari APBD 1,9 triliyun. Jumlah ini menurut dia jauh dari cukup untuk memperbaiki total panjang jalan kabupaten yang mencapai 2.000 km. Ditambah lagi kontur jalan yang dibangun sebagian besar berada di atas lahan gambut.
Kepala Dinas PU Tata Ruang Kabupaten OKI, Ir. H. Hafidz, MM dikesempatan lain mengatakan membangun jalan di lahan gambut membutuhkan biaya lebih besar.
“Pemadatan dan Pengerasan struktur jalan menjadi permasalahan utama, dan biayanya tinggi” ungkap Hafidz.
Dia mencotohkan ruas jalan Kayuagung Sepucuk yang dibangun sejak tahun 2013 membutuhkan dan hingga ratusan milyar untuk mengejar kualitas jalan dengan kontur cor beton.
“Dari 2013 sudah kita mulai, hingga 2017 ini menyisakan 11 km lagi dari total panjang 37 Km kita harap ditahun ini tuntas” pungkasnya.
Hafidz merinci per satu kilometer membangun jalan di lahan gambut membutuhkan dana tidak kurang dari 5 milyar.
Untuk itu pihaknya melakukan upaya perbaikan jalan di OKI secara bertahap dan perzona untuk meningkatkan kualitas jalan.(rel)