Radar Sriwijaya (OKI) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam pengawasan penyelenggaraan pilkada serentak 2018.
Pasalnya, terbatasnya jumlah petugas pengawas dan luasnya wilayah yang ada akan sangat membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.
Untuk meningkatkan Pengetahuan dan wawasan masyarakat terkait pegawasan pilkada, Bawaslu Sumsel melakukan touring sosialisasi pengawasan partisipatif yang dilakukan di Kabupaten OKI, Jumat (16/3) bertempat di Gedung Kesenian Kayuagung.
Ketua Bawaslu Sumsel, Junaidi mengatakan, ada empat kabupaten yang disinggahi. Touring sosialisasi ini menguji nyali para pengawas sampai dimana sportivitas dan loyalitas.
“Paling 50 persen yang loyal. Ini baru pertama touring dan nanti akan dilakukan lagi pada April 2018 ke 9 kabupaten/kota di Sumsel yang melaksanakan pemulikada,” terangnya.
Pengawasan partisipatif yang dilakukan ini artinya mengajak seluruh masyarakat menjadi pengawas. Untuk itu, semua bersedia menjadi sahabat Bawaslu.
“Pelaksanaan pemilu masih kurang empat bulan lagi, dalam kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, dengan biaya yang tidak sedikit,” tandasnya.
Dikatakannya, keterlibatan masyarakat sangat penting. Tugas Panwas mengawasi KPU, partai politik, peserta Pemilukada, calon bupati, tim kampanye dan TNI/Polri.
Jadi begitu kompleks yang dihadapi Panwaslu, meskipun tempat keadilan politik dilakukan Bawaslu. Tanpa rakyat tidak mungkin bisa mengawasi pengawasan kegiatan seluruhnya, apalagi untuk tingkat kabupaten hanya ada 500 orang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panwaslu OKI, M Fahrudin SH mengatakan, wilayah OKI terdiri dari 75 persen daerah perairan, sehingga sangat diperlukan acara sosialisasi pengawasan seperti ini.
“Sosialiasi ini akan dapat membantu meringankan pengawasan. Dengan luas wilayah dan jumlah personel terbatas. Kami minta tokoh agama, pemuda dan masyarakat dapat turut membantu mengawasi pelaksanaan pilkada,” tukasnya.
Plt Bupati OKI HM Rifai SE dalam sambutannya mengatakan, penyelenggara pemilukada harus terus melakukan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan pemilukada.
Pengawasan yang dilaksanakan oleh Panitia Pengawas Pemilukada (Panwaslu) tentunya juga membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholders lain diluar penyelenggara tersebut.
Melalui sosialisasi, sambungnya, diharapkan akan mampu memberikan pemahaman serta meningkatkan koordinasi antara berbagai unsur yang terlibat sehingga penyelenggaraan pemilukada berjalan dengan tertib dan lancar.
“Dalam sosialisasi ini maupun pada pelaksanaan nanti, ada beberapa hal krusial yang perlu diperhatikan, seperti: jadwal tahapan pemilukada, data penduduk pemilih, kampanye, tata cara pemungutan dan penghitungan suara. Hal ini seringkali menjadi pemicu dan pemacu konflik.” kata HM Rifai.
Ditambahkannya, sebagai upaya untuk menjamin agar Pemilukada dapat berjalan secara baik kiranya peran aktif tokoh masyarakat, tokoh agama dan pendidik serta aparat keamanan sangat diharapkan.
“Khususnya kepada para ASN kami berharap agar dapat arif dan bijaksana dalm berprilaku.” tandasnya.
Plt Bupati juga meminta kepada seluruh pihak dapat menjaga sinergitas dan keharmonisan, sebab hal ini menjadi kunci utama dalam mewujudkan pilkada serentak yang berkualitas.
“Mari kita bersama untuk mengawal penyelenggaraan pilkada secara serentak ditahun 2018 agar dapat berjalan aman, tertib dan lancar.” tutupnya.(den)