Radar Sriwijaya – Aktivitas pengeboran pipa Pertagas di Jalan H Najamudin, Kecamatan Sako, Palembang menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, sebab, lumpur yang dihasilkan dari kegiatan pengeboran tersebut meluap hingga merendam beberapa toko milik warga setempat pada Kamis (3/5/2018) pukul 15.00 Wib.
Menurut Supervisor pengawas proyek pertagas, Anggi yang ditemui di tempat kejadian mengatakan, bahwa kejadian tersebut bukan karena adanya kebocoran pipa, tetapi karena tanah di daerah tersebut tidak padat sehingga petronite keluar dari dalam tanah dan menggenangi toko milik penduduk sekitar
“Sejauh ini kami sudah mengerahkan 3 mobil vakum untuk menyedot petronite yang keluar,” kata Anggi.
Dijelaskannya, bahwa pengeboran berlangsung sejak hari Senin 30 April 2018 lalu, dan baru Kamis (3/5/2018) terjadi hal demikian. Pihaknya siap memberikan kompensasi bagi warga yang terkena dampak lumpur tersebut.
“Kalau dari pihak kami pasti akan memperbaiki kerusakan tersebut, jika perlu kami berikan kompensasi atau ganti rugi bagi warga yang terkena dampak atas kejadian ini,” terangnya.
Sementara itu, Alim (40), salah satu pemilik toko counter yang menjadi korban dari lumpur tersebut terkejut saat mengetahui tempat usahanya digenangi lumpur,
“Sekitar pukul 15:00 Wib, pegawai saya yang pertama kali melihat lumpur muncul dari lantai keramik toko,” ujarnya.
Dengan adanya peristiwa ini, Alim mengalami kerugian beberapa keramik lantai tokonya lepas dari lantai. Karena lumpur muncul dari bawah keramik yang ada di tokonya. (den)