Radar Sriwijaya- Suhu Politik menjelang pemilihan walikota dan wakil walikota Prabumulih mulai memanas. Pilkada yang hanya diikuti oleh paslon tunggal, hingga muncul relawan kolom kosong. Diduga ada sejumlah oknum yang tidak senang dengan keberadaan kolom kosong sehingga menimbulkan aksi teror terhadap relawan tersebut.
Pada Rabu (9/5/2018) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib, rumah Hendra Gustiawan tim relawan kolom kosong, menjadi sasaran amukan oleh orang tak dikenal. Rumah yang berlokasi di Jalan Urif Suharjo, No 46, RT02/RW 03, Kelurahan Pasar II, Kecamatan Prabumulih Utara, mengalami rusak berat akibat setelah dilempari batu oleh orang tak dikenal.
“Kejadian sekitar pukul 03.00 Wib dinihari, Saya terbangun mendengar suara kaca pecah, seperti ada orang yang melempar,” jelas Hendra didampingi sang istri saat di jumpai di rumahnya, Rabu (9/5/2018) pagi.
Setelah merasa aman, masih kata Hendra, ia memeriksa kondisi sekitar rumahnya dan benar saja, kaca jendela samping rumahnya pecah dilempari batu oleh orang tak dikenal.
Menangapi hal ini dan isu sudah berkembang di medsos, Pjs Walikota Prabumulih, H Richard Chahyadi langsung mendatangi rumah Hendra yang dikenal pengusaha Rangka baja ini dan memberikan dukungan agar kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian.
“Selaku pemerintah, kita sangat menyesalkan pelemparan kaca rumah ini, karena dalam situasi Pilkada ini semua pihak harus menjaga kondisi kondusif dan tidak berlaku anarkis dan mengintimidasi pendukung Kolom Kosong,” jelas Richard.
Ia meminta (Hendra) untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. “Segera laporkan kejadian ini ke polsek setempat,” tuturnya
Richard juga melanjutkan para pendukung dan simpatisan Kolom Kosong ini juga merupakan warga Prabumulih dan berhak mendapat perlindungan.
“Siapapun itu yang menyatakan relawan kolom kosong adalah warga Prabumulih, dan dilindungi oleh Undang-Undang. Karena saat ini ada pilkada dengan Paslon tunggal, maka timbul kolom kosong. Silahkan saja untuk beraktifitas, namun jangan anarkis dan ikuti norma-norma aturan yang ada. Jika ada yang melanggar, akan berhadapan dengan hukum,” tegasnya.
Sementara itu Kapolres Prabumulih, Tito Travolta, melalui Kapolsek barat, AKP Sopyan Hadi dan didampingi kasat Reskrim, AKP Eryadi Yusnanto, sudah mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olak TKP. “Untuk sekarang ini, kita belum bisa menyimpulkan, ada apa dibalik motif pecah kaca tersebut, apakah ada kaitannya suasana menjelang pilkada atau karena masalah pribadi,” ujarnya. (den)