Pemkab Siagakan Toko Tani, Untuk Menjaga Stabilitas Harga

Radar Sriwijaya (OKI) – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama Polres OKI melalui satgas Pangan memastikan stabilitas harga pangan pada Ramadhan hingga Idul Fitri 1439 H tetap terkendali. Upaya tersebut dilakukan memantau kenaikan harga bahan pokok serta menyiagakan toko tani.

Plt Bupati OKI, H. M. Rifa’I, SE bersama Kapolres OKI, AKBP Ade Harianto, S. IK pada Kamis, (17/5) Pagi tanpak memantau pasar pagi Kayuagung.

“Ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan ada juga yang turun seperti ayam potong yang kemarin diharga Rp 42.000 turun menjadi Rp 40.000,- daging juga turun sebanyak Rp 10.000,- dari Rp . 150.000 demikian dengan bawang merah dan putih” ungkap Plt. Bupati H.M. Rifa’i, SE. “masih relatif stabil kita akan terus pantau dan ada evaluasi setiap pekan” tambahnya.

Kapolres OKI, AKBP Ade Harianto, mengungkap pemerintah melibatkan Polri dalam satuan tugas pangan (satgas pangan) bertujuan untuk melakukan pengawasan harga dan ketersediaan sembako juga melakukan penegakan hukum kepada mafia sembako.

“Jadi kita disini untuk memastikan suplai sembako aman, persoalan rantai distribusi aman, spekulan kartel yang coba bermain kita bikin aman agar ketersediaan dan harga pada Ramadhan dan Idul Fitri tetap terkendali” ungkap Kapolres.

Lebih lanjut agar harga beras bisa terjangkau dan membantu masyarakat, Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI memanfaatkan jaringan Toko Tani Indonesia (TTI) yang memotong panjangnya rantai pasok dari petani ke konsumen akhir.

Kepala Dinas TPH OKI, Syarifudin, SP, M. Si mengungkapkan toko tani bisa menjual beras dengan harga cukup murah lantaran membelinya langsung dari kelompok tani. Harga beras dengan kualitas medium dibanderol Rp 8.000/kg.

“Untuk membantu masyarakat kita buka toko tani. Beras medium yang dijual ke masyarakat harga nya Rp 8.000/kg kalau di Pasar Rp 10.000/kg karena kita pangkas rantai distribusinya. Ini murni beras dari petani OKI” Ungkap Syarifudin.

Dia mencontohkan, beras yang disuplai ke TTI di Kayuagung salah satunya berasal dari Gapoktan (gabungan kelompok tani) di Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya dan Air Sugihan.

“Gabungan kelompok tani di sini kuasai ratusan hektar dengan jumlah kelompok tani puluhan. Setelah digiling, langsung didistribusikan ke konsumen lewat TTI,” ujar Syarifuddin.

Selain relatif lebih murah, sambungnya, keberadaan TTI juga berada di lingkungan dekat masyarakat sehingga sangat mudah dijangkau.

“Di Kayuagung Agung kita buka di tiga titik Di Halaman Dinas Ketahanan Pangan, Di Kelurahan Sukadana ada juga di kecamatan-kecamatan seperti di Kecamatan Pedamaran” Ungkapnya.

“Kalau dengan TTI ini kan dipangkas dari sebelumnya 7 rantai pasok hanya jadi 3 saja, dari Gapoktan ke TTI, kemudian langsung ke konsumen. Poin pentingnya lagi, TTI ini ada lingkungan masyarakat, Pedagang TTI tidak bisa jual dengan harga semau sendiri, tapi kita jamin suplainya,” ungkap Syarifudin.

Kabid Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas KTPH Kabupaten OKI, M. Aidil yang membidangi toko tani menegaskan bahwa stok beras selama bulan Ramadhan ini akan aman. Menurutnya, ketersediaan beras di gudang, dan pasaran masih aman. “Sudah kita pantau disejumlah gudang penyimpanan dan pasar, stok dan harganya stabil,” kata Aidil

Bahkan, lanjut dia, di sentral-sentral produksi beras seperti Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya serta Kecamatan lainnya hingga saat ini masih ada yang panen. “Jadi amanlah,” ujarnya.

Tokoh tani ditambahkan aidil untuk saat ini baru menyediakan beras karena cabai masih dalam masa tanam.

“untuk cabai mudah-mudahan di sentra-sentra cabai kita seperti di Pedu Jejawi dan Lempuing Jaya pada pertengahan puasa nanti sudah panen, sementara ini masih dipasok dari pasar induk Jakabaring” Ungkapnya.(rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *