Radar Sriwijaya – Maraknya aksi perampokkan terhadap sopir taksi online (taksol) hingga beberapa driver Taksol kehilangan nyawa, membuat pihak manajemen perusahaan penyedia jasa angkutan online seperti Grab Indonesia mencari cara untuk mencegah munculnya korban baru.
Salah satu upaya yang dilakukan manajemen Grab adalah berkolaborasi bersama pihak kepolisian, dengan mengembangkan Panic Button. Melalui Panic Button, setiap driver yang sudah terdaftar saat dalam bahaya tinggal tekan Panic Button di aplikasi kemudian nomor call center otomatis akan berdering.
CT Manager Grab Palembang, Siswanto mengatakan, terkait keamanan driver pihaknya sudah kolaborasi dengan pihak kepolisian pada wilayah-wilayah yang dinilai rawan.
“Cara kita untuk antisipasi hal-hal yang tidak diingikan, terutama aksi begal, kita telah mengembangkan Panic Button, setiap driver yang sudah terdaftar saat dalam bahaya tinggal tekan Panic Button di aplikasi kemudian nomor call center kita akan berdering secara otomatis,” ungkap Siswanto, dijumpai saat Grand Launching Grab New Office Palembang di Jalan Residen Abdul Rozak, Kamis (26/7/2018).
Ia juga mengatakan, terkait Asian Games pembangunan shelter untuk grab sejauh ini hampir selesai tepatnya di depan kantor Dishub Sumsel dan Palembang Icon. “Kalau untuk branding Asian Games kami sedang koordinasi dengan Dishub Provinsi seperti apa, baru nanti kita kerjakan,” terang dia.
Ditempat yang sama Kadishub Provinsi Sumsel, Nelson Mandela yang menghadiri acara tersebut membenarkan adanya pembangunan Shelter Grab.
“Sudah hampir selesai 2 shelter, mereka siap akan membangun 7 shelter lagi, tapi yang masih dikebut 3 shelter dulu salah satunya di Pasar Cinde,” tuturnya.
Dirinya berharap rencana mekanisme keamanan bagi driver akan segera dirampungkan untuk memberikan rasa aman bagi para driver. (den)