Imbas Larangan Parkir, Omzet Pedagang Merosot Drastis

Radar Sriwijaya – Pemberlakuan larangan parkir di sepanjang Jalan Simpang Bandara sampai Jalan Gubernur H Bastari Jakabaring, menuai polemik. Pasalnya, pedagang yang membuka tokonya di sepanjang Jalan Sudirman mulai mengalami dampak penurunan omzet drastis hingga 60 persen.

“Saya tidak tahu mau berbuat apa lagi, konsumen yang biasanya datang mencapai 50 orang, kini hanya 15 pembeli saja sehari, benar-benar drastis penurunan omzet,” keluh Acing, pemilik toko sparepart mobil/motor PD Libra Motor, Sabtu (28/7/2018).

Bukan cuma penerunan omzet saja, dia mengaku, kalau untuk bongkar muat barang juga sekarang menjadi sulit, karena takut akan dikenakan denda oleh petugas Dsihub.

“Jadinya barang sparepart sekarang menumpuk di ekspedisi, kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengambilnya. Karena pihak ekspedisi tidak mau menjadi korban mobilnya dikunci petugas, sebab lebih dari 5 menit mobil bisa didenda kalau berhenti di pinggir jalan,” ungkapnya.

Meski demikian, Acing mengaku sepenuhnya mendukung pelarangan parkir oleh pemerintah demi Asian Games. “Tapi kami juga minta bagaimana solusi terbaik, agar kedepannya tidak ada penurunan omzet lagi,” katanya.

Pemilik toko lainnya, Effendi,  juga meminta solusi dari pemerintah untuk kepentingan pedagang. Sebab, sejak diterapkannya larangan parkir, banyak pelanggannya yang mulai berpindah ke toko lain.

“Sekarang banyak pelanggan yang malas datang ke sini, karena takut mobilnya digembok,” jelas pemilik toko Champion Motor, yang berbisnis sparepart mobil ini. (den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *