Radar Sriwijaya (OKU) – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak sebulan terakhir terutama BBM jenis Premium dan Solar.
Sebagaimana pantauan disejumlah SPBU yang ada di dalam kota seperti SPBU Air Paoh, SPBU Batu Kuning, SPBU UB, SPBU Kemelak dan SPBU Air Karang terjadi kekurangan pasokan.
Antrian panjang mobil truk dan mobil pribadi tampak panjang mengular diberbagai SPBU yang disebutkan di atas tadi, kendaraan-kendaraan tersebut mengantri untuk mendapatkan BBM bersubsidi jenis Solar dan Premium.
Hal ini praktis menjadi keluhan pengguna jalan di Kota Baturaja, hal tersebut dikarenakan antrian BBM di SPBU tersebut memakan badan jalan, sehingga arus lalulintas menjadi macet dan rawan kecelakaan.
Operator SPBU Air Paoh, Irvan Rasyid, saat dihubungi di tempatnya bekerja, Senin (06/8/2018) mengatakan kelangkaan BBM terutama untuk jenis Premium dan Solar.
Ia menjelaskan pihaknya mendapatkan pasokan BBM jenis Premium dan Solar tidak seperti biasanya untuk satu kali angkutan truk tangki per harinya.
Ia menambahkan, kelangkaan BBM jenis Premium dan Solar sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Sebelumnya, SPBU di Baturaja mendapatkan pasokan dari Pertamina Banuayu Kecamatan Lubuk Batang, Namun walaupun jarak antara Baturaja dengan Depot Pertamina Banuayu terbilang dekat, namun kondisinya tak berubah, pasokan BBM tetap tersendat.
“Bukan hanya SPBU di Air Paoh saja, karena semuanya mengandalkan distribusi BBM dari depot Banuayu,” ujarnya.
Umar (43) salah seorang Sopir truk, mengaku kesulitan untuk mendapatkan BBM jenis Solar akibat tersendatnya pasokan BBM dari depot Pertamina itu.
“Kami mengalami hal ini sudah terbiasa sejak satu bulan terakhir, kami terpaksa menunggu datangnya pasokan BBM dari depot Pertamina agar dapat mengisi bahan bakar kendaraan. Terkadang kita sudah capek antre tahu-tahu BBM kehabisan stok.” katanya dengan nada kesal.
Sebagai sopir dirinya berharap pihak Pertamina dan Pemkab OKU agar cepat mengatasi persoalan yang terjadi selama ini. Khususnya menambah distribusi BBM jenis Premium dan Solar ke SPBU yang ada di Kota Baturaja OKU.
“Saya pernah mendengar sudah berkali-kali Mahasiswa yang tergabung di KAMMI Baturaja mengadakan demo ke DPRD OKU dan ke Instansi lainnya, namun sepertinya tidak ada hasil sama sekali, jadi pemerintah sepertinya tidak mendengarkan keluhaan masyarakat yang disampaikan oleh mahasiswa.”keluhnya.
Sementara di SPBU Batu Kuning Baturaja, salah seorang tukang ojeg saat dibincangi mengaku khawatir dengan banyaknya kendaraan besar yang mengantri.
“Kadang -kadang ngeri kak lewat sini kalau truk sedang antri seperti ini, jalan macet dan rawan kecelakaan apalagi ditikungan depan SPBU, ini tadi panjang nian antrian truk sampai dekat perumahan yang baru dibangun, ditambah lagi dengan kendaraan yang menunggu lampu hijau disimpang empat air paoh ini.” ujarnya.
Begitupun operator di SPBU UB Tanjung Baru Aris saat di jumpai wartawan, mengatakan, Sudah kurang lebih 3 bulan ini antrian seperti ini terjadi, hanya berhenti pada saat jelang hari raya karena kuota ditambah dan ada satgas yang memantau.
Menurut dia, yang menyebabkan antrian panjang terjadi mungkin akibat wilayah OKU Timur yang ke arah Belitang tidak dikirim Solar dan Premium bersubsidi, jadi truk-truk dan mobil pribadi banyak mengantri.
“Kami sering juga di marahi pihak Kepolisian karena antrian yang terjadi, kami jadi serba salah kalau seperti ini, lebih baik BBM bersubsidi dihapuskan sama sekali dengan resiko harga barang ikut naik, atau BBM bersubsidi kuotanya dibebaskan di setiap SPBU. dampak dari panjangnya antrian ini, kami gantian mengatur antriannya.”Pungkasnya. (Diq)