Radar Sriwijaya – Guna mengembangkan nature tourism atau minat terhadap pariwisata alam Sumatera Selatan, Yayasan Belantara selaku pengelola Taman Nasional Berbak Sembilang meluncurkan Kapal khusus wisata tipe jukung pada, Kamis (9/10/2018).
Peresmian kapal ini dilakukan oleh Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, didampingi Pj Walikota Palembang, Akhmad Najib di depan Museum SMB II Palembang.
Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mengatakan, kapal ini bukan sembarang kapal, karena kapal ini akan mengantarkan kita untuk mengenalkan dan menunjang potensi wisata alam di Sumsel.
“Taman Nasional Merbak Sembilang sendiri merupakan cagar biosfer yang sudah diakui dunia saat konferensi nature destiantion ke-30 di Palembang, jadi kita patut bangga,” ungkap Gubernur dua periode ini.
Alex berharap salah satu warisan untuk generasi berikutnya ini akan menjadi salah satu objek wisata dunia, “Kita berhasil mempromosikan destinasi wisata alam lainnya seperti Danau Harimau, Danau Ranau, dan Sejuta Megalit di Pagaralam, Lahat, Empat Lawang,” imbuhnya.
Sementara Director Excecutive Yayasan Belantara, Dr Srimaryati mengatakan, bahwa dengan adanya kapal ini sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan perhelatan Asian Games ke-18.
“Kapal ini khusus ekowisata saja sekaligus bisa jadi tempat inap para wisatawan. Dengan panjang 22 meter lebar 5 meter, kapal ini berkapasitas 30 orang serta 4 kamar tidur, ruang meeting, kamar mandi, dan fasilitas pengamanan yang lengkap sehingga benar-benar aman saat didalam kapal,” tuturnya saat dijumpai awak media usai peresmian kapal.
Ia menawarkan berbagai paket wisata alam bagi yang sangat tertarik dengan alam di Taman Berbak Sembilang dengan menaiki kapal tersebut . Selain tur wisata kapal juga dapat difungsikan sebagai ruang meeting.
“Salah satunya kita tawarkan paket 3 hari 2 malam Rp 2,5 juta dengan menikmati perjalanan menyusuri sungai sembilang dan pesisir selat bangka, melakukan observasi terhadap satwa lokal serta memancing. Keunggulannya adalah kita bisa menikmati alam apalagi saat dipakai meeting orang-orang didalam hanya bisa melihat alam dan bersentuhan langsung dengan alam,” paparnya.
Lanjutnya, kapal ini telah beroperasi sejak 12 Juli 2018 lalu dan telah mendapatkan sertifikat keamanan serta diregistrasi menjadi kapal sungai dan danau oleh Dinas Perhubungan. (man)