Radar Sriwijaya – Pasca diaspalnya terminal Kota Pendopo di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI pada bulan Juni 2018 lalu, menimbulkan permasalahan baru di kalangan pedagang di terminal itu sendiri.
Sebab, akibat jalan yang diaspal oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten PALI itu, membuat toko-toko yang berdiri di sekitar terminal menjadi lebih rendah. Parahnya lagi, akibat tidak adanya saluran air, teras seluruh toko tersebut digenangi air hingga ada yang sampai masuk ke dalam dan membasahi peralatan toko dan barang dagangan.
“Rabu malam hujan, meskipun tidak terlalu lama tetapi genagan air sudah memenuhi teras hingga ke dalam toko kami. Sehingga kami pedagang takut barang elektronik yang ada di dalam toko basah. Jadi, malam-malam kami membendung air jangan sampai masuk ke dalam toko,” ungkap Vovon, salah satu pedagang manisan di terminal yang toko nya juga dimasuki air yang menggenang, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, hal ink terjadi lantaran tidak adanya saluran pembuangan air di sekitar toko, sehingga membuat air sulit mengering.
“Kalau air sudah masuk ke toko, bisa sebatas mata kaki dan kami terpaksa mengurasnya,” ujarnya.
Pemilik toko lainnya, Syamsidah Tapiah menambahkan, sebelum melakukan pengaspalan, seharusnya pemerintah juga memperhatikan kepentingan para pedagang di sekitar terminal tersebut.
“Kami sangat mendukung pengaspalan di sini, tetapi seharusnya disertai juga dengan pembangunan saluran pembuangan airnya, agar air tidak tergenang dan masuk ke toko,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Kabupaten PALI, Etty Murniaty, ketika dikonfirmasi mengaku, kalau pihaknya belum mengetahui permasalahan yang dikeluhkan para pedagang tersebut.
“Kita akan cek dulu ke lapangan, seperti apa kondisinya. Kalau sudah diketahui, baru kita simpulkan seperti apa solusi yang akan diambli,” singkatnya. (den)