KAYUAGUNG – Curah hujan yang masih tinggi hingga Juni tahun 2017 ini menyebabkan luas tambah tanam padi diKabupaten OKI melambat. Hal ini lantaran kondisi air di sawah lebak tidak kunjung surut. sehingga tidak bisa dilakukan penanaman padi.
“Memang sesuai prediksi BMKG kalau curah hujan di OKI normal dan diatas normal. Sehingga penanaman padi terutama di kawasan lebak sulit dilakukan,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Syarifuddin, kemarin.
Bahkan di beberapa kecamatan di OKI sepeti Kayuagung belum bisa menanam padi karna air lambat surut. Sementara yang tidak terlalu terganggu masalah hujan di kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya. Selain itu rencana peningkatan penaman Jagung Kedelai juga sulit dilakukan bila hujan masih terus terjadi.
“Kalau curah hujan seperti ini hanya bisa ditanami padi. Karena kalau jagung dan kedele ditempat yang kering,” ungkapnya.
Sementara itu, persawahan di Desa Gajah Mati Tanggul Kecamatan Sei Menang saat ini telah memasuki masa panen padi. Begitupun di lahan sawah baru, di kecamatan Lempuing Jaya dan lempuing sekitar 21 ribu ha.
Luas tambah tanam (LTT) padi sawah Kab OKI bulan Mei 2017 seluas 12.132 ha (data hari ini akhir bulan Mei 2017), bila dibandingkan dengan luas tambah tanam bulan Mei 2015 ada perbedaan yang mencolok disebabkan oleh kondisi air di sawah lebak terlambat kering (tidak kunjung surut) berdampak kepada lahan sawah lebak tengahan dan[quote]CONTENT_HERE[/quote] dalam belum dapat ditanam padi. Bila dibandingkan LTT bulan Mei 2016 luas tanam mendekati sama. Kondisi ini telah diprediksi oleh BMKG, sifat hujan bulan Juni 2017 sebagian besar kecamatan di Kab. OKI normal sampai di atas normal.(den)