**36 Persen suara ada di Lintas Timur
KAYUAGUNG – Peluang H Djakfar Shodiq bertarung dalam Pilkada Kabupaten OKI Sumsel 2018 mendatang sangat terbuka lebar untuk mampu menyaingi kandidat lainnya atau bahkan keluar sebagai pemenangnya.
Pasalnya, tokoh partai Golkar OKI yang satu ini merupakan satu-satunya tokoh lintas timur dari Kecamatan Mesuji OKI, terlebih lagi, anggota DPRD OKI periode 2014-2019 ini termasuk tokoh yang sangat berpengaruh di Kabupaten OKI khususnya di zona dan poros Lintas Timur OKI.
Menurut pengamat politik OKI, Rizal, S.IP mengatakan, mantan Kades Desa Makarti Mulya Kecamatan Mesuji ini dikenal luas dimasyarakat Lintas Timur meliputi Kecamatan Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Lempuing dan Lempuing Jaya bahkan hingga ke kecamatan Pedamaran Timur sebagai tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh politik santun ramah serta berjiwa sosial yang tinggi.
“Kalau ketokohannya tidak diragukan lagi, bolehlah anda iseng-iseng ngobrol dengan masyarakat terutama di lintas timur untuk bertanya sosok H Shodiq.” ujarnya.
Ditambahkannya, jaringan yang telah dibangun selama ini memang sudah terjalin dengan baik, sehingga tidak menyulitkan bagi kandidat ini untuk menggalang dukungan.
Selain itu sambungnya, ada sekitar 36 persen suara sah hasil pilkada 2013 berasal dari lintas timur. Sementara para kandidat pendulang suara dilintas timur pada pilkada 2013 lalu berkemungkinan tidak ada yang kembali mencalonlan diri.
“Boleh dibuka data rekapitulasi KPU OKI hasil pilkada 2013 jumlah suara sah mencapai sekitar 403 ribu suara, sekitar 36 persen dari lintas timur. Untuk Mesuji Induk pemenangnya Yusuf Mekki-Kuncoro, Mesuji Raya Zaitun-Herman Thalib, Mesuji Makmur Tartita-Arif. Sedangkan Lempuing Zaitun-Herman dan Lempuing Jaya Tartila-Arif. Para kandidat ini kemungkinan tidak ada yang maju lagi dalan pilkada tahun 2018.” katanya.
Dengan demikian sambungnya, modal 36 persen suara ini akan menjadi perebutan para kandidat meskipun ada juga kandidat lain yakni HM Rifai SE (wabub oki, red) yang berasal dari Lempuing, namun modal ini sebagian besar diprediksi akan menjadi milik H Shodiq sebagai kandidat.
“Tentu saja tidak akan mungkin semuanya tetapi jika dirinya mampu mendulang 20 persen suara saja maka separuh kemenangan sudah ada ditangan. Tinggal lagi bagaimana pasangannya melakukan hal serupa, jika pilkada 2 pasang maka harus lebih dari 50 persen meraih suara.” katanya.
Namun demikian kata dia, politik bukanlah hitung-hitungan diatas kertas, akan tetapi sejauhmana kemampuan kandidat dalam meraih simpati calon pemilihnya serta ketepatan dalam memilih pasangannya sehingga dapat saling mengisi.
Sementara itu menanggapi hal tersebut HM Djakfar Shodiq mengatakan, salah satu dorongan dirinya maju dalam pilkada OKI tidak lain adalah desakan dari masyatakat lintas timur yang menghendaki dirinya maju dalam pilkada.
“Mayoritas penduduk di lintas timur menginginkan saya untuk menjadi bupati atau wakil bupati, dorongan ini selanjutnya saya sampaikan ke Partai Golkar OKI, dan Ketua dan jajaran memberikan restu, makanya saya ambil fomulir.” katanya.
“Komunikasi dengan Parpol lain terus saya lakukan untuk menggalang dukungan, dan saya akan mengambil formulir pada parpol lainnya yang masih membuka pendaftaran.”jelasnya.
H Shodiq menceritakan, setelah dirinya mengambil formulir, banyak sekali para sahabat dan kerabat yang menghubungi untuk memastikan dan memberikan dukungan kepadanya.
“Jadi baru-baru ini kami ada reuni, yang diundang 200 orang dan yang datang 600 orang, ternyata sahabat saya ini sengaja datang untuk memastikan apakah benar saya akan maju dalam pilkada, mereka sangat mendukung ” katanya. (den)