KAYUAGUNG – Masyarakat yang masuk dalam Rumah Tangga Sasaran (RTS) program beras miskin (raskin) dapat mengembalikan dan menukar beras yang mereka terima jika kondisinya tidak layak konsumsi seperti rusak dan kutuan.
Hal tersebut merupakan jawaban dari keluhan masyarakat terkait rendahnya raskin yang disalurkan ke RTS dikabupaten OKI terutama yang dikeluhkan oleh masyarakat Kecamatan Kota Kayuagung.
Anggota Komisi IV DPRD OKI Abdul Hamid SH mengatakan, jika ada masyarakat yang menerima beras miskin yang kondisinya tidak layak agar menukarnya dikantor kecamatan.
“Ini tidak hanya kecamatan Kayuagung saja tetapi seluruh kecamatan jika raskin kwalitasnya jelek maka bawa kekantor camat nanti akan diteruskan ke Bulog.” Katanya.
Menurut politisi Partai Gerindra tersebut, beberapa waktu yang lalu dirinya turun kelapangan dan menyerap aspirasi dari para konstituennya, dan yang dikeluhkan salahsatunya adalah masalah buruknya kwalitas raskin.
“Beberapa pekan terakhir, saya turun ke lapangan. Rata-rata penerima raskin di Kecamatan Kayuagung mengeluhkan masalah kualitas beras buruk seperti berwarna kuning, pecah-pecah, kutuan, lamanya distribusi ke RTS hingga jatah tiga bulan dapat dua bulan,” kata Anggota Komisi IV DPRD OKI Abdul Hamid, Rabu (19/7/2017).
Politisi Partai Gerindra OKI menduga lambannya distribusi raskin terjadi di manajemen Bulog. Sebab, Bulog baru akan mengeluarkan raskin jika administrasi dirampungkan.
“Bulog akan keluarkan raskin jika dana yang terkumpul dari penerima raskin sudah full. Mana mau Bulog mengeluarkan sedikit demi sedikit raskin, karena akan memberatkan cost distribusi,” terangnya.
Dia berharap agar Bulog mempersiapkan raskin sesuai dengan kebutuhan dan secepatnya menyalurkan raskin ke masyarakat.
Begitupun soal tiga bulan hanya mendapatkan dua bulan raskin, lanjut dia, berdasar informasi dari Bagian Ekonomi Setda OKI, hal itu menjadi kebijakan tiap kelurahan ataupun desa. Untuk menyelesaikan masalah ini, pada Agustus nanti pihaknya berencana memanggil para camat, bulog, bagian ekonomi, dan komisi.
“Nanti semua pihak akan duduk bersama mencari solusi mengatasi masalah ini,” katanya.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda OKI, Arie Iskandar dikonfirmasi melalui selulernya menyatakan, pihaknya membantah keras kalau raskin lambat didistribusikan lantaran Bulog mendahulukan penyelesaian administrasi ataupun dana harus 100 persen terkumpul. Justru, sebelum uang terkumpul 100 persen ke Bulog, raskin bisa didistribusikan ke penerima RTS.
“Kalaupun kebutuhan mendesak, kami juga bisa berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan lebih awal,” katanya.
Begitupun soal kualitas raskin, pihaknya jauh-jauh hari sudah menyosialisasikan ke seluruh kecamatan jika menemukan raskin buruk dapat menukarkannya segera.
“Ya, bisa ditukarkan hari itu juga kalau menemukan kualitas raskin buruk. Tentu, kami siap dipanggil Komisi IV duduk bersama membahas persoalan ini,” terangnya.(den)