KAYUAGUNG – Jika saja setiap desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melaksanakan pembangunan dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan, boleh jadi keluhan terhadap buruknya sarana infrastruktur dapat teratasi.
Betapa tidak, jika saja setiap desa sama halnya seperti yang dilakukan oleh desa Jermun kecamatan Pampangan OKI yang melakukan pembangunan infrastruktur jalan dengan konstruksi cor beton 14 KM melalui dana desa, maka persoalan infrastuktur akan sedikit teratasi.
Desa yang terpencil di Kabupaten OKI dan terletak di ujung Kecamatan Pampangan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten tetangga Banyuasin awalnya tergolong desa tertinggal, namun berangsur mulai bangkit melakukan pembangunan.
“Dua tahun ini kami terus berbenah, Dana Desa yang dikucurkan pemerintah sangat membantu kami dalam membangun desa khususnya infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat”Ungkap Abus Roni Kepala Desa Jermun ketika dihubungi melalui nomor ponselnya. Minggu, (6/8/2017).
Abus menceritakan desa yang dia pimpin, dulunya memang desa tertinggal, listrik belum ada, jalanan becek ditambah lagi infrastruktur desa yang minim. Abus mengatakan dia bersama perangkat desa sangat berhati-hati dalam menggunakan dana desa yang diberikan pemerintah itu.
Dia selalu berkonsultasi terlebih dahulu kepada pihak kecamatan dan kabupaten serta bermusyawarah dengan masyarakat dalam menggunakan dana desa tersebut.
“Semua saya musyawarahkan dengan masyarakat. Serta konsultasi dengan Pemkab. Yang dibutuhkan masyarakat itu ya infrastruktur yang baik agar mereka mudah menjalankan aktifitas” pungkasnya.
Tahun-tahun sebelumnya menurut Abus dana desa digunakan untuk membangun jalan setapak di perkampungan-perkampungan warga. Tahun ini difokuskan untuk membangun jalan poros di Kampung II dan III.
“Tahun ini kami membangun jalan poros desa dengan cor beton di Kampung II dan III total panjangnya 14 Km membentang hingga ke desa tetangga perbatasan kabupaten Banyuasin” tuturnya.
Pembangunan jalan ini memang sangat ditunggu-tunggu warga Jermun. Mengingat kontur tanah desa ini berupa tanah liat merah yang sangat licin jika ditimpa hujan dan berdebu di musim panas. Meski jalan yang dibangun belum tembus ke Kecamatan, warga sangat berterimakasi atas pembangunan ini.
“Tujuh Puluh Dua Tahun Indonesia Merdeka kami baru merasakan jalan seperti ini. Terimakasih kepada Pak Jokowi dan Pak Bupati” Ungkap Saseli Narso warga Jermun.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meningkatkan besaran Dana Desa yang dikucurkan ke 314 desa di Kabupaten OKI pada tahun ini. Kenaikan pun cukup signifikan, mencapai 40 persen atau berkisar Rp 120 Milyar. Setiap desa di OKI mengelola uang secara mandiri mencapai 1 Milyar Rupiah termasuk dana Bagi Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Hasil Lelang Lebak Lebung (L3).
Bupati OKI, H. Iskandar, SE, berkeinginan dana desa itu mampu menjadi stimulan menaikkan geliat ekonomi di desa.
“Meski disana-sini terjadi pemangkasan, dana desa tetap jadi prioritas kami. Dana Desa ini bisa menjadi stimulan terhadap percepatan pembangunan di desa,” ujar Iskandar saat menyerahkan SK besaran dana desa Maret lalu.
Dalam mengawal Dana Desa agar tepat sasaran, Iskandar mendorong dibentuknya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bisa menjadi alat bagi desa untuk mewujudkan kemandirian secara ekonomi.
“BUM-Des ini menjadi wadah membangun ekonomi desa. Bisa dengan membentuk unit usaha pertanian, peternakan, kerajinan UMKM. Juga bisa membentuk unit usaha simpan pinjam, penyewaan alat-alat, termasuk unit usaha jual beli/perdagangan,” ujarnya.
Selain meningkatkan dana desa pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten OKI juga menaikkan tunjangan bagi para kepala desa, perangkat desa dan BPD.
“Kami tau tugas bapak ibu kades sangat berat. Untuk itu tunjungan Kepala Desa, BPD dan Perangkat Desa kami naikkan Rp 3 juta per desa,” ucap Iskandar.(bud)