RadarSriwijaya – Seorang pejabat di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ditangkap KPK. Menhub Budi Karya Sumadi pun meminta maaf atas operasi tangkap tangan (OTT) tersebut.
“Atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, karena kejadian ini kembali terulang,” ujar Budi dalam keterangan persnya, Kamis (24/8/2017).
Budi pun mengaku prihatin lantaran dia sudah sejak awal memberikan peringatan keras agar jajarannya tak menerima suap. Meski demikian, Budi tetap menunggu pernyataan resmi terkait OTT itu.
“Prihatin karena sejak awal saya sudah keras supaya jangan ada orang Kemenhub yang menerima suap atau korupsi. Selanjutnya kami masih menunggu pernyataan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai detail operasi tangkap tangan terhadap pejabat Kemenhub. Kami juga menjunjung tinggi kegiatan yang dilakukan oleh KPK tersebut,” kata Budi.
Sebelumnya, Plt Kepala Biro Humas Kemenhub Hengky Angkasawan membenarkan adanya ruangan yang disegel KPK. Ruangan itu adalah ruangan seorang Direktur Jenderal (Dirjen).
“Ada penyegelan. Tapi hanya di ruang Pak Dirjen aja,” kata Hengky sebelumnya.
Ruangan dirjen yang disegel itu berada di di Gedung Karsa yang memang ditempati bagian direktorat. Ruangan ang disegel diketahui merupakan ruangan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kemenhub A Tonny Budiono.
KPK pun telah mengonfirmasi OTT itu. KPK menyebut ada sejumlah uang yang diamankan, sebagian besar terdiri dari mata uang asing.
“Kami konfirmasi benar ada OTT lagi yang dilakukan KPK di Jakarta kemarin malam,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. (net)