KAYUAGUNG , – Janji Bupati Ogan Komering Ilir, H Iskandar SE untuk mencerdaskan kehidupan bangsa telah ditunaikan. Hal itu terbukti dari perbaikan sekolah perairan di kawasan Pesisir Timur OKI, meliputi tiga kecamatan, yakni Selapan, Cengal, dan Air Sugihan.
Bupati Iskandar pun kerap meninjau lokasi sekolah di Pesisir Timur. Salah satunya menilik gedung Sekolah Dasar Negeri (SD) Pilial Sungai Pasir Kecamatan Cengal Kabupaten OKI di sela pelantikan kepala desa terpilih di Kecamatan Cengal, awal pekan lalu.
Bupati Iskandar meninjau bangunan sekolah yang kini berdiri kokoh usai perbaikan dan peningkatan kapasitas sejak dua tahun lalu.
“Kami sudah lakukan rehabilitasi pada gedung-gedung sekolah yang rusak ringan, sedang dan juga rusak berat termasuk sekolah ini untuk menunjang program penguatan karakter di sekolah,” ujar Bupati Iskandar.
Asmin, warga Cengal, tak ragu memberikan kesaksiannya. Menurut Asmin, sekitar empat tahun lalu saat kampanye calon Bupati, H Iskandar mengunjungi sekolah tersebut.
“Dulu bangunan sekolah ini sangat memprihatinkan. Kondisinya jauh dari kata layak. Dindingnya terbuat dari kayu, atapnya dari daun rumbia,” ungkapnya.
Asmin menambahkan, dulu jika hujan turun, proses belajar mengajar tetap dilakukan. Namun seluruh meja dan kursi berpindah dari tempat semula untuk mencari titik-titik yang tidak mengalami kebocoran.
“Sering hujan, atapnya bocor. Anak anak tetap belajar. Hujannya ya turun saja. Anak-anak minggir ke samping. Sudah sering begitu,” ujar Asmin.
Akibat bocor ungkap Asmin ruang kelas pun keropos. Bahkan hal ini sering kali membuat orang tua was-was terlebih pada saat para siswa sedang belajar.
“Dulu was was kalau anak-anak sedang belajar. Atap sekolah semuanya keropos tentu membahayakan nyawa para guru dan siswa saat melakukan proses belajar mengajar di dalam ruang kelas,” cerita Asmin.
Tidak hanya itu, tambah dia, ketika itu kondisi toiletnya pun rusak parah dan tidak bisa difungsikan, hal ini jelas menyulitkan para siswa maupun guru.
“Ada dua toilet yang disediakan oleh pihak sekolah, dua tidak berfungsi, dan satu lagi berfungsi namun kondisinya tidak layak dan tidak memenuhi standar sanitasi” tuturnya.
Dijelaskannya, sekolah yang terletak sekitar 10 km dari Kecamatan Cengal ini. Menurut Asmin, sekolah itu dulu hanya memiliki 2 ruang kelas. Karena tidak mencukupi, terpaksa satu ruangan digunakan untuk dua kelas. Kursi dan mejanya pun cukup memprihatinkan.
Sebagian meja bolong, untuk menutupi itu pihak sekolah menempelinya dengan beberapa kayu lagi. Begitupun dengan kursi yang diduduki para siswa, sebagian tidak memiliki sandaran, bahkan sebagian kursi sudah reyot, tidak layak untuk diduduki, dan jumlahnya pun tidak mencukupi.
“Kini kondisi sekolah itu 360 derajat sudah berubah. Dindingnya tampak bersih, lantainya terbuat dari keramik dan atapnya megah dari genteng berlapis cat anti bocor,” ungkapnya.
Fasilitas di ruang kelas pun cukup memadai. Papan tulis yang digunakan untuk proses kegiatan belajar terbuat dari triplek mengkilap seperti sekolah di kota kota besar. Di dalam lemari dan rak-rak di dalam kelas, tampak buku-buku tersusun rapi. Betapa membahagiakan. Meski berada di pelosok anak anak desa Sungai Pasir bisa melihat dunia melalui buku, seperti kata pepatah.
Asmin mengucapkan terima kasih kepada Bupati Iskandar yang sudah memperbaiki sekolah tersebut. Dia bersyukur dan merasa lega cucunya kini bisa bersekolah dengan nyaman di SDN 1 Sungai Pasir.
“Terimakasih Pak Bupati. Kini anak-anak kami di Pesisir Timur OKI (bukan bagian konspirasi Pantai Timur) bisa belajar dengan nyaman. Kami orang tua tidak was was lagi,” tambahnya.
Kabid TK/SD Dinas Pendidikan Kabupaten OKI, Romli mengatakan, sekolah ini menjadi prioritas perbaikan karena kondisinya yang tidak layak.
“Selesai diperbaiki tahun lalu. Sekolah ini salah satu yang menjadi prioritas kami. Bupati ingin semua sekolah di Kabupaten OKI ini layak dan mendukung proses belajar dan mengajar,” ungkap Romli.
Kepala Dinas Pendidikan OKI, H Masherdata Musai menambahkan, berdasarkan hasil penilaian dan kriteria yang telah ditetapkan, infrastruktur seperti gedung sekolah, fasilitas, sarana dan prasarana menjadi prioritas.
Dijelaskannya, setiap saat Disdik OKI melakukan pengkajian, penilaian pendataan sekolah mana yang masih sangat kekurangan infrastruktur.
“Hanya saja saat ini masih terkendala di persoalan anggaran, sehingga belum semua sekolah yang kekurangan langsung dipenuhi dan masih berdasarkan skala prioritas,” ungkapnya.
Apalagi, tambah dia, Kabupaten OKI sangat luas dan sekolah sangat banyak. Sementara, kondisi keuangan daerah masih sangat terbatas.
“Infrastruktur (pendidikan) akan tetap menjadi perhatian Pemkab OKI,” tutupnya.(den)