Radar Sriwijaya (OKU) – Ratusan karyawan RSUD Ibnu Soetowo Baturaja Kabuputen Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat (29/9), melakukan aksi demo di Gedung DPRD setempat meminta oknum anggota dewan Mulawarman agar mengklarifikasi pernyataannya yang mengkritik kinerja rumah sakit pemerintah itu melalui media sosial (medsos).
Menurut Direktur RSUD Ibnu Sutowo Baturaja Ogan Komering Ulu (OKU) dr Rina dalam orasinya meminta agar pihak DPRD setempat yang menerima kedatangan ratusan masa aksi agar mendatangkan oknum anggota dewan Mulwarman guna meminta maaf pada tenaga perawat tersebut.
Sebab kata dia, pernyataan yang dibuat oleh oknum tersebut melalui media sosial facebook mengkritik kinerja dan fasilitas rumah sakit khususnya terhadap pasien rawat inap yang minim satu tempat tidur ditempati dua pasien.
“Pelayan rumah sakit sudah sangat maksimal, tidak mungkin alasan tidak ada tempat tidur kami menolak pasien rawat inap yang mau berobat karena akan berakibat fatal bagi pasien itu sendiri,” ungkapnya.
Menurut dia, kritikan dari oknum tersebut melalui medsos dinilai tidak etis dan merupakan berita bohong yang mencemarkan nama baik RSUD Ibnu Soetowo khususnya para tenaga perawat.
Ia mengatakan, seharusnya oknum tersebut lebih bijak dapat mengetahui kondisi rumah sakit dan mendukung kebijakan RSUD tetap menerima pasien meskipun sudah tidak memiliki tempat tidur guna diberikan penangan medis.
“Mulut kotor Mulawarman tidak mencerminkan dan merusak nama baik DPRD OKU. Seharunya anggota dewan merupakan orang tua bagi kami dan masyarakat banyak, bukan menyebarkan berita bohong mencemarkan nama baik RSUD,” jelasnya.
Masa aksi meminta, kata dia, agar Mulawarman meminta maaf kepada pihak rumah sakit secara terbuka sekaligus mengklarifikasi pernyataannya melalui media sosial dan media masa.
Sementara Mulawarman anggota DPRD OKU dari Fraksi Partai Nasdem yang hadir ditengah masa aksi demo mengaku, pernyataan yang dituliskan melalui status di facebook tersebut merupakan sebagai curahan hati prihatin melihat kondisi RSUD minim fasilitas tempat tidur bagi pasien rawat inap.
Pernyataan tersebut kata dia, dibuat agar pemerintah dapat menambah fasilitas RSUD dan dipastikan tidak ada unsur mengkritik apalagi menyebarkan berita mencemarkan nama baik pihak rumah sakit.
“Saya secara pribadi dihadapan Dirut RDUD Ibnu Soetowo Baturaja dan ratusan tenaga perawat yang hadir dalam aksi demo ini meminta maaf. Dan untuk media sosial saya mengklarifikasi pernyataan yang saya tulis di media sosial beberapa waktu lalu karena kesalah pahamanan saja,” ujarnya. (Bud)