Radar Sriwijaya (LINGGAU) – Peristiwa yang terjadi di Kota Lubuk Linggau ini hendaknya dapat diambil pelajaran bagi masyarakat yang menggunkan mesin genset (listrik,red). Sebab, Satu keluarga warga RT 1 Kelurahan Tapak Lebar Kecamatan Lubuklinggau Barat Kota Lubuklinggau. Ditemukan tewas di dalam rumah. Jumat (6/10) sekira pukul 07.30 WIB. Korban diduga tewas karena menghirup racun Carbon Monoksisa (CO) yang berasal dari mesin genset yang dinyalakan didalam rumah korban.
Adapun korban yang meninggal dunia yakni Candra (39). Kepala rumah tangga tersebut ditemukan dengan tubuh terlentang , sekitar tubuh banyak muntah, posisi korban di dekat pintu kamar depan dengan posisi kepala ke arah dapur rumah, kemudian Eliza Haryani (38). Istri korban, ditemukan dengan tubuh terlentang di sekitar tubuh banyak muntah, posisi berada di dapur kepala dekat dengan lemari es.
Korban selanjutnya yakni M Fahti Nizarullah (10) anak korban ditemukan dengan tubuh terlentang, mulut mengeluarkan busa atau cairan, di sekitar tubuh banyak muntah. Posisi kepala korban berada pas di depan pintu kamar depan posisi kaki ke ruang tamu, sedangkan korban yang terakhir juga anak korban yakni M Afuf Wahyu Ramadhan (3) ditemukan tubuh terlentang dibawa ke rumah sakit dr Sobirin dan akhirnya meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun dari lapangan dan pihak kepolisian. Petugas Piket Satreskrim Iptu Dadang mendapatkan informasi ada satu keluarga tewas meninggal dunia. Petugas langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) rumah korban yang berada di RT 01 Kelurahan Ulak Lebar Kecamatan Lubuklinggau Barat. Sampai dirumah korban pintu depan dan pintu samping masih dalam keadaan terkunci dari dalam. Hanya jendela depan yang sudah dibuka paksa Bambang Heriyanto (adik kandung korban,red).
Lalu, penyidik Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek Lubuklinggau Barat beserta Unit Identifikasi Polres Lubuklinggau masuk ke dalam rumah korban. Kondisi dalam rumah bau gas masih sangat menyengat yang diduga dari genset milik korban di dalam rumah. Didalam rumah ditemukan tiga korban yang telah meninggal dunia dan satu korban telah meninggal dunia juga saat dibawa ke rumah sakit.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga SIK didampingi Kasat Reskrim, AKP Ali Rojikin dan Kapolsek Lubuklinggau Barat, Iptu Sofian Hadi mengatakan petugas mendapatkan laporan langsung ke TKP dan menemukan para korban didalam rumah. Lalu, melakukan pemeriksaan saksi-saksi.
Informasi yang diperoleh. Kamis (5/10) sekira pukul 18.30 WIB lampu listrik (PLN,red) padam sekira pukul 20.00 WIB. Saksi Rosita melihat korban Candra dan Eliza Haryani sambil mengendong M Afif Wahyu Ramadhan berada di depan teras rumah korban.
Sekira pukul 20.15 WIB dari dalam rumah korban, saksi mendengar suara genset dihidupkan, pada tengah malam saksi sudah tidak lagi mendengar suara genset dari dalam rumah korban dan tidak tahu apa yg terjadi di dalam rumah korban.
“Jumat (6/10) sekira pukul 07.00 WIB. Bambang Haryanto datang ke rumah korban. Saat diketuk pintu dan kaca jendela namun tidak ada jawaban. Merasa curiga lalu menggunakan satu buah linggis mencongkel jendela depan,” jelas Kasat Reskrim, AKP Ali Rojikin.
Menurutnya, Bambang Haryanto melihat korban M Fahri Nizarullah Lisandra telungkup di ruang tamu dengan hidung mengeluarkan busa/cairan dan di sekitar tubuh korban banyak muntah. Tidak jauh dari tubuh M Fahri terdapat tubuh korban Candra posisi terungkup dengan posisi mulut mengeluarkan darah dan di dekat tubuh banyak muntah.
Kemudian, Bambang beranjak ke kamar belakang saat itulah melihat korban M Afif Wahyu Ramadhan berada diatas kasur dan masih hidup. Sehingga saksi berinisiatif meminta tolong warga untuk membawa korban ke RS Sobirin. Kemudian di dapur saksi melihat korban Eliza Haryani dengan posisi terlungkup dengan kepala di dekat lemari es. Kaki korban berada dekat mesin genset.
Korban sudah dalam keadaan meninggal karena di sekitar tubuh banyak muntah. Lalu, Bambang berinisiatif membalikkan tubuh korban untuk melihat apakah ada tanda tanda kekerasan atau tidak ternyata tidak ada.
“Kita telah lakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Para korban telah diterima pihak keluarga lainnya dan disemayamkan dirumah duka,” jelas dia.
Ali Rojikin menambahkan, petugas telah mengamankan barang bukti berupa genset Yamawa Star type YMW3600XE warna hitam kuning. Dengan kondisi bahan bakar sudah habis. Namun kabel masih terhubung dengan listrik (piting listrik) dan muntahan korban.
“Dugaan para korban meninggal dunia akibat menghirup gas Karbon Monoksida (CO) dari asap mesin genset,” pungkasnya.(yat)