Radar Sriwijaya – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek kembali melakukan uji coba pengaturan jam operasional truk besar di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (6/11). Kali ini, dua arah di ruas jalan bebas hambatan tersebut mulai pukul 06.00 hingga pukul 09.00 WIB.
“Semua sudah sepakat, pengaturan truk besar diuji coba,” kata Kepala BPTJ, Bambang Prihartono saat dihubungi merdeka.com, Minggu (5/11).
Bambang mengatakan, kembali diuji coba pengaturan kendaraan golongan IV dan V karena dinilai cukup efektif mengurangi kepadatan kendaraan di jalan tol. Hal itu sudah dilakukan bulan lalu untuk yang mengarah ke Jakarta.
“Sekarang dua arah diuji coba, baik yang mengarah ke Jakarta maupun ke Cikampek,” ujarnya.
Menurut dia, langkah tersebut upaya dari lembaganya untuk mengurangi kepadatan. Sebab, pihaknya ingin memberikan jaminan waktu tempat berangkat kerja tak lebih dari 1,5 jam. Mengatur jam operasional truk dianggap cukup efektif.
“Dalam uji coba beberapa waktu lalu, ada peningkatan kecepatan kendaraan hingga 15 persen, dan masyarakat menyambut positif,” ujarnya.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Kyatmaja Lookman mengaku cukup keberatan dengan pemberlakukan pengaturan jam operasional truk golongan IV dan V. Ia khawatir mengalami keterlambatan dalam pengiriman atau pengambilan barang ekspor dan impor di kawasan industri di Bekasi atau Karawang.
“Biasanya jam 9 sampai di pabrik, sekarang bisa jam 12, karena truk baru bisa masuk ke tol Jakarta-Cikampek pukul 09.00 WIB. Sementara pabrik sudah buka sejak pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB,” kata dia.
Dari situ, kata dia, ada waktu yang terbuang selama tiga jam. Sebagai gantinya, kata dia, pabrik akan melakukan lembur. Otomatis, biaya yang akan dikeluarkan lebih banyak lagi. Sementara perusahaan juga memikirkan nasib masyarakat dalam hal ini buruh.
“Pada intinya kemacetan sudah menggerogoti produktivitas. Kami ingin ada solusi tanpa merugikan,” katanya. (yan)