**Kerusakan dituding karena angkutan material pembangunan jalan Tol.
KAYUAGUNG – Jalan Sepucuk Kayuagung yang terletak di KM 6 dari Jembatan penghubung Kelurahan Mangunjaya – Kutaraya Kecamatan Kota Kayuagung kondisinya saat mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kondisi jalanan menghubungkan 5 kecamatan di kabupaten OKI yang dibangun dengan konstruksi cor beton tersebut terdapat titik kerusakan, tidak hanya itu besi penahan sebagai tulang cor beton sudah mulai menyeruak keluar dan diperkirakan akibat dari cor beton yang tipis dan dilewati kendaraan yang bermuatan berat.
Pantauan dilapangan, kemarin, proyek pembangunan yang menelan anggaran puluhan miliar bersumber dari APBD OKI melalui Dinas PU dan Penataan Ruang OKI tersebut kondisinya sudah banyak yang mengalami kerusakan dibeberapa titik.
Konstruksi jalan yang dibangun dengan cor beton bertulang tersebut sebagian besar banyak yang mengelupas yang diduga lantaran campuran semen dan pasir yang tak seimbang.
Ironisnya, besi yang digunakan untuk menahan cor beton kondisinya keluar dari permukaan. Tipisnya cor beton diduga penyebab cepatnya jalan kabupaten itu rusak.
Anehnya lagi, besi ulir yang digunakan pada jalan cor jalan tampak berbeda. Ada besi menggunakan ukuran 10 inchi, dan ada pula besi ukuran 8 inchi.
“Ya pak, kami khawatir kalau melintasi jalan ini. Sebagian besinya keluar, kami takut mengenai ban mobil kami. Tertusuk besi saja, ban mobil bisa bocor,” kata Tomi salah seorang warga yang melintas, Selasa (21/11).
Dirinya menyayangkan kondisi jalan yang cepat rusak, terutama dilokasi yang berada di KM 6 tersebut mengalami kerusakan yang berbeda dari beberapa titik lainnya, dimana besi-besi penahan cor sudah terlihat menjorok keluar dan dapat membuat ban mobil pecah.
“Saya tidak tahu tahun berapa dibangun pak, jalan sudah rusak parah, Besi keluar dimana-mana. Coba bandingkan saja dengan jalan cor beton disebelahnya, ada yang menggunakan besi 10 dan ada juga besi 8. Sesuai kalau jalan ini cepat rusak,” tuturnya.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang OKI, Ir H M Hapis, MM, melalui Sekretaris H Sujasmin mengatakan proyek tersebut dibangun pada tahun 2014 lalu dengan konstruksi cor bertulang, namun untuk kualitas fisik memang spot tersebut berbeda dari spot yang lainnya, sebab untuk ketebalan cor beton hanya satu lapis demikian juga dengan besi cor.
“Pada saat dibangun,lokasi jalan itu sering terdampak banjir, sementara anggaran yang terbatas akhirnya jalan itu dibangun hanya satu lapis, kalau titik yang lain semuanya dua lapis cor beton maupun besinya, semua besinya menggunakan besi 10 ulir.” Ujar Jasmin.
Ditambahkannya, kondisi jalan ini mengalami kerusakan karena intensitas kendaraan yang melintas lebih tinggi. Salah satunya adalah kendaraan yang membawa material pembangunan jalan tol di daerah sepucuk.
“Jalan itu rusak karena ada pembangunan jalan tol sehingga banyak dilalui kendaraan dengan beban berat. Tapi alhamdulillah, pihak Waskita selaku pelaksana sudah melakukan survey dan menyatakan siap untuk melakukan perbaikan Jalan Sepucuk,” jelasnya.
Sementara itu Komisi III DPRD OKI langsung bertindak cepat mengatasi hal tersebut dengan memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang OKI, hal ini dimaksudkan untuk mengatahui secara jelas apa yang menjadi permasalahan yang sesungguhnya.
“Ya, Insha Allah Kamis (23/11) ini kami akan memanggil Dinas PU dan Penataan Ruang OKI guna meminta kejelasan atas permasalahan ini,” kata Ketua Komisi III DPRD OKI Efredi Jurianto didampingi anggota Komisi III di ruang Komisi III DPRD OKI, Selasa (21/11).
Atas kerusakan jalan itu, masih kata politisi Partai Golkar OKI ini, pihaknya berencana akan crosscek ke lapangan guna memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Soal ada besi ulir ukuran 8 inchi dan 10 inchi, kami belum bisa berkomentar. Nantilah, kan Kamis ini Dinas PU dan Penataan Ruang dipanggil untuk dimintai keterangannya,” jelasnya.(den).[audio_mp3 url=”audio_url”]