“Bersama pemerintah pusat kita sudah miliki grand desainuntuk membuka akses jalur darat untuk mengentaskan masyarakat di Pesisir Timur ini dari keterisolasian” Ungkap Bupati OKI, H. Iskandar, SE saat melakukan kunjungan ke desa-desa di pesisir timur Kabupaten OKI, Jum’at (24/11).
Permasalahan pembangunan wilayah pesisir menurut Iskandar karena belum banyak tersentuh secara terpadu. “Wilayah pesisir masih terisolir karena keterbatasan akses infrastruktur seperti air bersih, listrik dan sanitasi. Kita ingin mengurangi kesenjangan antara desa yang ada di darat dan pesisir”
Niatan ini menurut Iskandar di dukung penuh oleh Pemerintah Pusat di bawah koordinasi Menteri Koordinator Kemaritiman,Luhut Binsar Pandjaitan serta dukungan kementrian lain seperti Bappenas, DJA Kemenkeu, Kementrian PU PR, Kementerian ESDM dan KLHK.
“Beberapa kali kami sudah lakukan rapat koordinasi (Rakor) dengan pak Menko, kita usul untuk membuka akses infrastruktur ke pesisir timur OKI. Hasilnya kita di dukung” Ungkap Iskandar.
Rakor tidak lanjut percepatan sarana dan prasarana pendukung sektor kelautan dan perikanan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir pada September lalu menghasilkan beberapa putusan diantaranya untuk membuka akses jalan penghubung dan jaringan listrik untuk pesisir timur OKI.
Akses jalur darat tersebut akan dimulai dari Pangkal Desa Talang Jaya Kecamatan Cengal menuju Desa Pratama Mandira sepanjang 70,3 Km yang terbagi menjadi tiga segmen, yaitu SP 1 Talang Jaya ke SP 4 Harapan Jaya sepanjang 20,7 Km kondisinya sudah dilakukan pengerasan sepanjang 18 Km, SP 4 Harapan Jaya menuju Sungai Ceper sepanjang 16,6 Km sudah dilakukan pengerasan baru sepanjang 5 km kemudian Sungai Ceper-Bumi Pratama Mandira sepanjang 32, sudah dilakukan pengerasan sepanjang 2,5 km dan masih diperlukan pembukaan jalan baru dari pangkal desa Bumi Pratama Mandira ke Ujung Tambak sepanjang 5 km.
Selain jalan akses listrik juga menjadi perhatian pemerintah untuk mengentaskan warga di wilayah ini. Adapun akses awal listrik untuk wilayah pesisir ini juga dimulai dari Desa Bumi Pratama Mandira yang sebelumnya sudah masuk daftar program pembangunan Listrik pada tahun 2018 tetapi terkendala belum adanya akses jalan.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Menko Kemaritiman, Agus Kuswandono mengatakan Kebutuhan listrik untuk desa ini mencapai 6 MW di tambah sekitar 10 MW untuk desa-desa di sekitar. Alternatif lain menurut pembangunan jaringan listrik untuk wilayah pesisir OKI melalui gardu induk Dipasena Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung dengan penambahan pemasangan jaringan sepanjang 22 km.
Diketahui, Kabupaten OKI memiliki garis pantai sepanjang 295,14 kilometer Sumber maritim yang dapat dikembangkan antara lain sumber daya perikanan, hutan mangrove, terumbu karang, dan bahan bioaktif.
Sepanjang garis pantai timur OKI juga dapat dikembangkan untuk kawasan pariwisata, sumber energi, konservasi, penelitian, dan pertahanan keamanan. Seperti pantai menjangan dan Pulau Maspari.
Sejauh ini hasil perikanan baik tangkap maupun tambak dari wilayah ini dibawa melalui rawa jitu Provinsi Lampung yang merupakan akses jalur darat terdekat.
“Hasilnya berton-ton ikan itu di bawa Lampung karena disana akses terdekat” Ungkap Badrio Kepala Desa Sungai Sibur Kecamatan Cengal.
Rencana pengembangan jalur darat di Pesisir Timur OKI ini menurut Badrio sangat dinanti-nantikan masyarakat. (Rel).