Radar Sriwijaya (OKU) – Oscar Dewantara (18) mengalami banyak luka lebam disekujur tubuhnya hibgga harus mendapatkan perawatan medis akibat dipukuli dengan menggunakan benda tumpul diduga akibat dikeroyok oleh oknum guru SMA 2 Tazmania Batumarta OKU, Kholik (30) Cs.
Belakangan diketahui korban penganiayaan tersebut adalah putra bungsu Wakil Bupati OKU Drs Johan Anwar SH MM.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi Kamis (21/12) sore, di Gelanggang Olahraga (GOR) Baturaja, saat itu berlangsung pertandingan puncak bola basket.
Di tengah pertandingan, terjadi keributan antara tim Bola Basket SMA Negeri 1 Baturaja, tempat korban dulu sekolah melawan anak didik oknum guru dari SMA 2 Tanzania Batumarta tersebut.
“Saya tidak melihat berapa orang yang mengeroyok saya, yang jelas lebih dari dua orang. Saya juga melihat jelas pelatihnya (Kholik) memukul saya menggunakan kayu ke wajah,” ujar Oscar, usai melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Mapolres OKU, dengan Nomor: LP-B/248/XII/2017/SPKT Polres OKU.
Dari hasil visum, luka lebam yang dialami korban diduga akibat pukulan benda keras (kayu) di sekujur tubuh dan pendarahan di bagian mulut.
“Saat itu saya langsung dibawa ke rumah sakit, terus langsung melapor ke Polres OKU,” ucap Oscar.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan OKU, H Achmad Tarmizi saat dikonfirmasi, Jumat (22/12), mengaku, merasa prihatin atas insiden tersebut.
Namun mengingat pengawasan SMA/SMK atau sederajat saat ini ada dibawah wewenang provinsi, Ahmad Tarmizi menyarankan agar wartawan menanyakan masalah tersebut langsung ke Dinas Pendidikan Sumatera Selatan.
Kepala SMA 2 Tanzanian, Agus Sudiana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan jika yang bersangkutan adalah guru olahraga di sekolah ia pimpin.
“Benar, itu guru olahraga kami, dia (Kholik) guru honorer, tapi kejadian ini sudah ditengahi,” kata Agus.
Lebih dari itu Agus berharap, kasus ini bisa diselesaikan secara damai. Oleh sebab itu, saat mendegar terjadi perkelahian itu pihaknya langsung mengambil tindakan dan mengamankan guru dan anak murid.
“Secara pribadi saya juga menyayangkan ulah guru kami, tapi terlepas semua itu, siapa yang salah atau benar belum tahu. Kami juga sudah menemui Wabup bersama guru itu. Kami harap kasus ini bisa diselesaikan secata damai,” harapnya.
Terpisah, Kapolres OKU AKBP Dra NK Widayana Sulandari melalui Kasat Reskrim AKP Alex Andrian SKom saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat membenarkan adanya kejadian itu. Namun perwira balok tiga tersebut masih enggan berkomentar banyak.
“Peristiwa itu masih dalam penyelidikan,” kata Kasat singkat. (diq)