Contohnya di Jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur, genangan air turun hingga 1 meter seiring di bukanya tanggul perusahaan yang diduga menyebabkan banjir tersebut.
“Dibuka tiga titik, air sudah surut tidak lagi menggenangi badan jalan. Kecuali di km 25-26 yang memang di cor beton” Ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten OKI, Aris Panani, SP, M. Si saat meninjau jalan sepucuk.
Di Kelurahan Sukadana khususnya di Komplek Purna Jaya yang pada dua tahun terakhir langganan banjir justru kali ini air tidak naik.
Menurut Camat Kota Kayuagung, Dedy Kurniawan, S. STP tidak tergenangnya komplek Purnajaya berkat penutupan sungai buntu untuk mengendalikan debit air yang masuk dari Sungai Komering.
“Pada April 2017 lalu sempat tergenang hingga tiga kali, berkat upaya responsif bersama. Diujung tahun ini Alhamdulilah air tidak naik” Ungkap Dedy.
Ketua RT 05 Purna Jaya Alkautsar mengungkapkan terimakasih atas upaya penanggulangan banjir yang dilakukan pemerintah dan pihak terkait.
“Sejatinya kondisi di Purna Jaya seperti ini sebelum dibangun Jalan Tol. Terimakasih kepada pihak yang sudah mendengar keluhan warga” Ungkapnya.
Menurut Al Kautsar Warga berharap upaya penanggulangan dapat permanen dan pihak tol menepati janji untuk menambah pintu air di jalan tol.
Di Kecamatan Tanjung Lubuk genangan air setinggi 100 cm surut pada pukul 10.30, dan Kecamatan Sungai Menang dengan genangan setinggi 100 cm surut pada pukul 10.00.
Siti Zubaidah (37) warga Kecamatan Pedamaran mengatakan banjir yang terjadi sejak pekan lalu merupakan yang pertama kalinya pada tahun ini.
Dia menyebut kawasan tempat tinggal mereka sempat tergenang banjir pada Minggu (25/12/2017) malam. Namun, saat itu air tak sampai masuk ke dalam rumah.
“Kita yang tinggal di dusun sudah biasa banjir seperti ini, makanya rumah warga disini rata-rata rumah panggung yang tinggi jadi tidak terendam banjir, Ya paling susah beraktifitas karena jalan terendam air ” ujar Siti.
Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengatakan meski debit air sudah turun petugas tetap siaga di posko-posko yang didirikan.